Terus terang saya bukan akhli fikih, tetapi dengan melihat keadaan yang sangat parah dalam masyarakat kita - bahkan termasuk keluarga saya - dalam hal ekonomi maka saya ingin menyampaikan salah satu solusi lama - dan jarang dipakai - kemiskinan yang membalut lapisan masyarakat kita yang semakin meluas selalu saja diobat dengan cara yang tidak melihat Juklak Wahyu (Al-Qur'an dan Hadits) dan malah dengan jalan pemikiran manusia yang dangkal dan malah menjerumuskan kepada ekses negatif lain, ada ekonomi sosialis, ekonomi kapitalis dan ekonomi pancasila yang terbukti tidak manjur dalam mengangkat kaum dhu'afa dari kenestapaan dan kemiskinan - padahal kami sudah bekerja keras untuk melepaskan diri dari belenggu itu - karena sistem yang dipakai adalah hasil pemikiran manusia - dan jarang yang takwa - maka sangat mungkin dan sudah terjadi adalah kefatalan dan hasil yang menjatuhkan kaum dhu'afa tambah kejurang kemiskinan dan mengangkat kaum aghniya (kaya) menjadi semakin kaya, dan di Indonesia kita adalah sangat kapitalis dan feodalis tanpa mau melirik sistem Islami yang sudah terbukti ampuh, ironisnya kita mayoritas Islam tetapi tidak mau menggunakan juklak wahyu dalam mengobati penyakit kronis (kemiskinan yang merata) ini. Saya akan sangat berterima kasih bila para ahli fikir (ulama sesungguhnya, ahli ekonomi islami) mau membaca tulisan bodoh ini, dengan mengharapkan tindak lanjut dari pembetulan tentang tulisan saya ini, tidak lupa ini wacana dari saya semoga seperti bola salju yang bisa menyadarkan dan menjadi penggerak kebangkitan ekonomi muslim, yang diridhoi Allah Swt,..
Zakat artinya membersihkan, selain itu zakat dapat menyuburkan, memperkokoh persatuan umat, membuat lega semua orang, baik mustahik maupun muzakki, dan mampu merekatkan kekuatan umat yang sekarang cenderung bercerai-berai, merupakan salah satu alat yang ampuh untuk adanya pemerataan kekayaan (bukan monopoli) dan menjadikan kesenjangan hidup relatif tidak terlalu curam.
Pengelolaan zakat yang profesional dan penuh keimanan dan keikhlasan sangat membantu tercapainya kemantapan stabilitas perekonomian Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya, yang sekarang dikuasai kaum imperialis dan kapitalis, sebelumnya sebelum rejim komunis tumbang. Era perang dingin berlalu dan era "terorisme" ala - George W Bush, karena mereka tidak punya musuh lagi - untuk mengadakan perlombaan - maka diliriklah Islam, sebagai satu-satunya kekuatan yang mungkin dan dikhawatirkan bisa menjadi ancaman serius negara adidaya ini, dan kekhawatiran yang tidak beralasan dan alasan yang sengaja dibuat-buat untuk menekan dunia Islam di Indonesia - muslim terbesar - pada khususnya dan dunia Islam internasional pada umumnya. Dan anehnya kita sebagai orang Islam malah sering berkiblat dan mengamini barat - dalam menghancurkan kekuatan dan potensi kita sendiri - ini sangat ironi dan perbuatan bodoh yang tidak bisa ditoleransi. Walaupun demikian ada benang merah yang saya tarik, mengapa beberapa dari Muslim berkiblat dan mengamini barat ? Salah satunya karena kekurangan ilmu dan iman, juga kekuatan ekonomi yang sangat lemah dan tidak tertata bila dibandingnkan dengan "mereka", dan pengelolaan zakat secara profesional dan penuh keikhlasan inilah andalan kita untuk segera memakmurkan umat yang terpuruk, untuk menjadi umat yang mencintai Islam dengan tanpa mendapat godaan - harta - dari pihak-pihak yang sengaja ingin menghancurkannya. Perang selalu ada dan akan selalu ada, tetapi memerangi kemiskinan dan kekufuran dan kefakiran adalah perang yang sangat berat, karena musuh kita yang satu ini menyergap setiap jiwa - termasuk anak-anak dan wanita - dan memang dengan zakat itu akan terwujud, menanamkan kembali kesadaran keimanan yang berimplikasi kepada perbuatan yang menguntungkan umat dari segi dunia dan membuat utama amalan untuk akhirat kelak. Zakat adalah alat ampuh untuk melumpuhkan dominasi dan hegemoni NEO Kapitalisme, NEO Imperialisme di segala bidang, tertutama dalam bidang ekonomi, karena zakat itu lintas sektoral, dia bisa dikelola untuk membuat kekuatan ekonomi yang dominan dan membuat ukuwah mantap, dan ini akan menjadikan umat Islam Indonesia bisa mengatur dirinya, mengelola dirinya, membangun diri dan mulai mempertebal iman tanpa terpecah konsentrasinya dengan keadaan ekonomi rumah tangganya yang tidak menguntungkan dan semoga dengan kehalalan zakat akan membawa keberkahan dunia dan akhirat.
Zakat mal, zakat fitrah, infak dan sedekah adalah jalan, dan hanya muslim yang berkualitas yang mau melewatinya, sampailah kita pada keadaan mengatakan bahwa Islam adalah rahmatan lil 'alamiin, bukan dengan wajah yang sekarang digambarkan barat secara sinis, dan tidak berimbang, kita tunggu saja, adakah zakat yang akan membantu kita apakah malah penyalahgunaannya yang akan marak, karena memang mengelola zakat (harta, uang) adalah penuh tantangan dan godaan, tapi dengan keimanan, keikhlasan dan profesionalisme yang tinggi, maka itu akan terwujud, dan tersenyumlah ekonomi berbasis Islam (yang sangat ditakuti dan disegani barat) dan umat muslim mempunyai taji bahkan taring dalam memakmurkan bumi ini.
Depok, 19 Juli 2008
Zakat artinya membersihkan, selain itu zakat dapat menyuburkan, memperkokoh persatuan umat, membuat lega semua orang, baik mustahik maupun muzakki, dan mampu merekatkan kekuatan umat yang sekarang cenderung bercerai-berai, merupakan salah satu alat yang ampuh untuk adanya pemerataan kekayaan (bukan monopoli) dan menjadikan kesenjangan hidup relatif tidak terlalu curam.
Pengelolaan zakat yang profesional dan penuh keimanan dan keikhlasan sangat membantu tercapainya kemantapan stabilitas perekonomian Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya, yang sekarang dikuasai kaum imperialis dan kapitalis, sebelumnya sebelum rejim komunis tumbang. Era perang dingin berlalu dan era "terorisme" ala - George W Bush, karena mereka tidak punya musuh lagi - untuk mengadakan perlombaan - maka diliriklah Islam, sebagai satu-satunya kekuatan yang mungkin dan dikhawatirkan bisa menjadi ancaman serius negara adidaya ini, dan kekhawatiran yang tidak beralasan dan alasan yang sengaja dibuat-buat untuk menekan dunia Islam di Indonesia - muslim terbesar - pada khususnya dan dunia Islam internasional pada umumnya. Dan anehnya kita sebagai orang Islam malah sering berkiblat dan mengamini barat - dalam menghancurkan kekuatan dan potensi kita sendiri - ini sangat ironi dan perbuatan bodoh yang tidak bisa ditoleransi. Walaupun demikian ada benang merah yang saya tarik, mengapa beberapa dari Muslim berkiblat dan mengamini barat ? Salah satunya karena kekurangan ilmu dan iman, juga kekuatan ekonomi yang sangat lemah dan tidak tertata bila dibandingnkan dengan "mereka", dan pengelolaan zakat secara profesional dan penuh keikhlasan inilah andalan kita untuk segera memakmurkan umat yang terpuruk, untuk menjadi umat yang mencintai Islam dengan tanpa mendapat godaan - harta - dari pihak-pihak yang sengaja ingin menghancurkannya. Perang selalu ada dan akan selalu ada, tetapi memerangi kemiskinan dan kekufuran dan kefakiran adalah perang yang sangat berat, karena musuh kita yang satu ini menyergap setiap jiwa - termasuk anak-anak dan wanita - dan memang dengan zakat itu akan terwujud, menanamkan kembali kesadaran keimanan yang berimplikasi kepada perbuatan yang menguntungkan umat dari segi dunia dan membuat utama amalan untuk akhirat kelak. Zakat adalah alat ampuh untuk melumpuhkan dominasi dan hegemoni NEO Kapitalisme, NEO Imperialisme di segala bidang, tertutama dalam bidang ekonomi, karena zakat itu lintas sektoral, dia bisa dikelola untuk membuat kekuatan ekonomi yang dominan dan membuat ukuwah mantap, dan ini akan menjadikan umat Islam Indonesia bisa mengatur dirinya, mengelola dirinya, membangun diri dan mulai mempertebal iman tanpa terpecah konsentrasinya dengan keadaan ekonomi rumah tangganya yang tidak menguntungkan dan semoga dengan kehalalan zakat akan membawa keberkahan dunia dan akhirat.
Zakat mal, zakat fitrah, infak dan sedekah adalah jalan, dan hanya muslim yang berkualitas yang mau melewatinya, sampailah kita pada keadaan mengatakan bahwa Islam adalah rahmatan lil 'alamiin, bukan dengan wajah yang sekarang digambarkan barat secara sinis, dan tidak berimbang, kita tunggu saja, adakah zakat yang akan membantu kita apakah malah penyalahgunaannya yang akan marak, karena memang mengelola zakat (harta, uang) adalah penuh tantangan dan godaan, tapi dengan keimanan, keikhlasan dan profesionalisme yang tinggi, maka itu akan terwujud, dan tersenyumlah ekonomi berbasis Islam (yang sangat ditakuti dan disegani barat) dan umat muslim mempunyai taji bahkan taring dalam memakmurkan bumi ini.
Depok, 19 Juli 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar