SEO YANG MENDATANGKAN DUIT

BITCOIN WALLET

Selasa, 04 November 2014

MENJADI PEMIMPIN ADALAH SEKALIGUS MENJADI TELADAN

JAMAN KLASIK
Jaman dimana Nabi masih hidup dan memimpin ummatnya adalah jaman yang sangat menyenangkan, jaman yang mudah, jaman yang sangat dekat dengan kemakmuran dan kesejahteraan, serta keadilan yang nyata. Kurun selanjutnya adalah jaman pada sahabat, jaman selanjutnya adalah pengikut sahabat (tabi'in) dan para pengikut tabi'in yaitu tabi'uttabi'in, dimana para pemimpin adalah sekaligus merupakan figur yang mumpuni dalam bertindak tanduk berakhlak yang tinggi dan menjadi pemimpin pemerintahan sekaligus menjadi pemimpin religius ('umaro sekaligus 'ulama) dan berada di jalan yang lurus. Sehingga jaman klasik itulah menjadi jaman paling baik bagi manusia, tidak ada sebelumnya dan tidak ada selanjutnya, sekalipun kurun waktu Mulkan 'Adhan tidak sebaik tiga generasi sebelumnya. Hanya saja diakhir jaman menjelang kiamat memang akan datang jaman yang sangat bagus seperti jaman khalifah yang berdasarkan manhaj kenabian.
Yang bisa kita petik dari mereka-mereka adalah bahwa menjadi pemimpin mereka tidak pernah mencari jabatan, mencalonkan diri jadi pemimpin, sangat takut akan menyia-nyiakan amanah bila mereka terpilih atau ditunjuk jadi pemimpin dan yang ada dalam sejarah adalah keberanian luar biasa akan penegakkan keadilan dan hukum.

JAMAN SEKARANG
Mau menjadi pemimpin adalah dengan modal yang tidak sedikit, dengan janji-janji gombal agar dapat simpati, dan mengajukan diri dengan segala macam cara untuk menyingkirkan lawan-lawannya, dengan berbagai cara, halal atau haram tidak masalah. Dan setelah menjadi "pemimpin" (pejabat tepatnya), apakah yang dilakukan sama dengan jaman klasik ? Sungguh 180 derajat bedanya, mereka mengejar jabatan untuk mencari materi (minimal mengembalikan modal yang telah dikeluarkan), untuk mencari popularitas dan nama besar, tidak takut dengan mengkhianati amanah, dan jauh dari nilai-nilai religius pribadinya, sehingga menjadi pejabat yang penuh dengan ambisi pribadi dan tendensius, hipokrit dan kecenderungan untuk menjadi diktator dan eksploitatif kepada rakyat yang dipimpinnya. Ini terjadi, dan selalu terjadi di bumi muslimin terbesar di dunia, negeri kita tercinta Indonesia. Dan untuk mengenai hal ini, kita tidak perlu menyalahkan orang lain, tetapi bagi para pejabat silahkan diluruskan kembali niat anda dalam memperoleh jabatan, melakukan bakti kepada bangsa dan negara, juga beramal sholeh untuk akhirat anda dan menjadi sejarah yang baik bagi generasi yang akan datang.

SOLUSI
Sebenarnya dari jaman dulu sudah terasa bila umaro dan ulama bersatu dalam sinergi yang seimbang dan serasi maka akan menjadikan bangsa dan negara menjadi sangat besar, makmur dan menemui kejayaan. Jaman klasik adalah contoh yang paling nyata bahwa umaro (amirul mukminin) sekaligus menjadi ulama yang mumpuni dan sholeh, sehingga bisa menjadi teladan yang baik bagi rakyatnya, kecuali rakyat yang memang berjiwa jahat dan bejat. Dan di Indonesia perlu penasehat ulama untuk pemimpin bangsa ini, walaupun bukan negara Islam tetapi penduduk bumi Indonesia adalah muslim terbesar di dunia.

Kamis, 14 Agustus 2014

MELEPAS JILBAB

ALASAN MELEPAS JILBAB
Pernah suatu hari saya bertanya kepada mereka yang pernah berjilbab kemudian melepaskannya, kembali ke jaman "non-syar'i" lagi. Mereka pasti punya alasan, dan alasan yang paling pas adalah BELUM SIAP. Kenyataannya memang demikian, ada yang belum siap ada yang berpindah keyakinan dan ada pula yang merasa tertinggal tren dan merasa bahwa berjilbab adalah budaya lokal orang Arab. Nah ini yang menjadi dasar seorang wanita membuka jilbabnya, ada lagi yang sudah membuka jilbab "menghibah" pula atau "mencemooh" orang yang berjilboob (jilbab tapi maaf bentuk badannya ketara, kalau terlihat dari jauh barangkali seperti orang telanjang),...daripada memakai jilbab tapi jilboob mendingan dilepas saja tidak "muna" kata mereka.

MENGAPA ITU TERJADI ?
Faktor paling menentukan adalah faktor keimanan seorang muslimah, untuk berjilbab atau tidak, faktor ilmu, dan faktor yang lainnya. Yang paling umum adalah karena faktor iman dan ilmu. Karena berjilbab bukan sebuah pilihan tetapi sebuah perintah yang didukung dengan nash Al-Qur'an. Dan semua sudah dijelaskan lebih dari 1500 tahun yang lalu. Bagaimana mungkin semua alasan melepas jilbab diatas ada ? Jelas karena keimanan yang tipis dan bahkan tidak ada dan ilmu yang tidak ada. Kalau ilmunya sudah tahu tetapi tetap saja tidak mau memakai jilbab, maka dia termasuk orang yang lebih parah dari yang tidak mengetahuinya. Dan jilbab diwajibkan bagi muslimah, bukan wanita lainnya. Karena dengan berjilbab akan aman dunia akhirat.

TERLALU MENYEPELEKAN JILBAB
Karena faktor globallah menjadikan muslimah meremehkan jilbab bahkan melepaskannya. Dan sudah bukan rahasia lagi bahwa dunia media dan dunia maya dikuasai bukan oleh muslimin. Dan siapakah sih yang tidak takut akan kebangkitan muslim kecuali orang yang sekarang lagi mendominasi dunia ? Dibalik itu semua sebenarnya syetanlah yang menghendaki keadaan yang seperti sekarang. Dan bukankah syetan adalah musuh yang paling nyata ? dan seberapa banyakkah pengikut syetan saat ini ? 

SOLUSI
Bagi yang non muslim tidak ada solusinya, bagi yang muslimah ketahuilah bahwa berjilbab itu bukan "tren" atau sesuatu yang bisa menjadi pilihan, dia adalah sebuah kewajiban. Dan wajib adalah hukum yang harus dikerjakan dan bila ditinggalkan ada dosa atau hukumannya, didunia lolos, masih ada akhirat. Namun, Allah Swt Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Adil, semua ada solusinya, bila ada yang telah melepas jilbab, masih ada pintu tobat yang dibuka sepanjang nafas belum sampai tenggorokan (sekarat), jangan beralasan yang bukan-bukan misalnya "belum siap", lah apakah anda pernah menyadari bahwa "al-maut" tidak pernah mengetuk anda sebelumnya bila di akan datang ? Begitu tiba-tiba dan begitu dekat, jadi jangan menunggu siap, karena siapa tahu ketika merasa siap sudah terlambat dijemput al-maut. Bagi yang melepas segeralah dikenakan kembali kewajibanmu dan pintu tobat segera anda lewati sebelum tertutup.
Semoga memberi sedikit informasi bagi muslimah yang segera bertobat.

Rabu, 19 Februari 2014

KITA YANG LUPA PADA DIRI SENDIRI DAN SEJARAH

LUPA DIRI MENJADI ORANG LAIN
Saya mengatakan pada diri sendiri tentang keadaan kita ini, sebelum kita "merdeka" secara fisik, bangsa ini memiliki apa yang dimiliki oleh layaknya sebuah bangsa. Memiliki, harga diri, memiliki semangat untuk berjuang dan maju, memiliki rasa berbangsa dan bernegara, memiliki rasa humor, memiliki rasa nasionalisme, memiliki jiwa patriotisme dan kebanggaan berbangsa, bernegara dengan cita-cita, bukan menjadi negara yang terbelakang dan kemajuan, kesejahteraan yang "imitasi". Itu pernah kita miliki sejak perjuangan mengusir penjajah dan sampai dengan orde baru lahir. Ketika orde baru lahir bangsa ini serta merta menjadi orang lain, walaupun baru "setengah jadi", belum sepenuhnya berubah menjadi orang lain, tetapi dalam ideologinya adalah "menjadi seperti bangsa lain", bukti yang nyata di jaman itu adalah kita tidak bisa berbicara dengan tenang, kita tidak bisa mengkritik pemerintah, yang ada hanya memikirkan pangan, pangan dan pangan (repelita) dan kenyataannya yang dibangun apakah bidang pertanian ??? Tidak yang dibangun justru sektor perbankan dan pabrik-pabrik, yang menjadikan bangsa ini sapi perahan (terutama rakyat kecil) dan pertumbuhan ekonomi saat itu kelihatan baik, katanya swasembada dimana-mana, akan tetapi sebagai bangsa kita adalah BODOH. Orang-orang yang pintar tidak dikirim ke luar  negeri, yang dijadikan kekuatan adalah militerisme. Dan ini lah yang menjadikan kita bukan sebagai diri sendiri, diancam dengan berbagai macam ketakutan yang tidak bisa dibayangkan saat ini. Jadi logikanya anda hanya boleh hidup diam, seperti robot dan bodoh. Orde baru runtuh dengan berbagai peninggalan bobroknya (secara material barangkali tidak terasa tetapi secara mental dan moral) ini lah yang menjadi masalah sampai dengan tahun 2014 ini. Menyalahkan sejara juga bukan sebuah jawaban bagi kita, tetapi belajar dari sejarahlah yang kita perlukan saat ini, jangan mengulang sejarah kelam orde baru. Kita menyinggung orde lama, karena orde peralihan maka jiwa kita sebagai bangsa baru tumbuh dan menggelora, akan tetapi perlahan padam di era orde baru. Ketika orde reformasi muncul dengan gegap gempita kita merasa "terlahir kembali" sebagai bangsa, kebebasan pers, bicara, dan lain sebagainya terasa begitu indah, kungkungan dan belenggu terlepas, akan tetapi apalah bagusnya jika semua itu malah menjadi "kebablasan"?? Kita bukannya terlahir kembali menjadi bangsa Indonesia yang baru, malah terlahir menjadi bangsa lain, manusia yang minder dengan bangsa sendiri, tidak percaya diri, dan paling sakit adalah kegemaran korupsi, yang tumbuh semakin "menggila". Apakah kita masih menjadi bangsa Indonesia ? Yang ber Ketuhanan Yang Maha Esa ? jawabannya adalah BUKAN, kita hampir-hampir menjadi bangsa bar-bar dalam dunia perpolitikan kita, tidak ada etika, tidak ada cara elegan dan setelah menjabat kedudukan pollitik adalah tidak "bernegara" akan tetapi "korupsi". Kita lupa menjadi diri sendiri dan menjadi orang lain yang sangat "menyeramkan" dan "hina dina",.........

LUPA SEJARAH
Sejarah adalah untuk dipetik pelajaran darinya, agar hal-hal yang berguna bisa dicontoh dan hal-hal yang merugikan bisa dihindari sehingga kita tidak mengulang sejarah yang kelam. Kalau ada orang yang berbicarah lebih baik masa orde baru dari pada masa orde reformasi adalah SALAH BESAR dan tidak melihat sejarah. Seburuk-buruk orde reformasi adalah sekarang yang kita alami, dan sebagu-bagus orde baru adalah orde sudah lewat dan orde yang menjadikan kita seperti ini, tidak menyalahkan orde lama ? Tidak, sekalipun bapak Proklamator kita bukan manusia yang sempurna tapi setidaknya beliau masih punya harga diri sebagai bangsa Indonesia (dan diakui dunia), akan tetapi bapak Pembangunan kita apakah namanya harum ? Jadi jangan salah sangka kepada sejarah, sejarah yang dibelokkan dan diputar balik justru terjadi di jaman orde baru, untuk orang yang lahir tahun 70 an pasti telah sangat mengenal apa yang disebut G30S/PKI, Gestok, Supersemar dan hal-hal tabu lain pada wakt itu untuk "dikritisi", apakah anda masih berpikir orde baru lebih baik dari sekarang walaupun kita sudah "tidak bisa mengkontrolnya"?? Waktu yang terbaik adalah waktu sekarang yang bisa kita "berbuat" untuk merubah menjadi sesuatu yang kita inginkan, bukan masa lalu, sesuram apapun masa lalu hanyalah masa lalu, hanya sejarah, dan semegah apapun masa lalu hanyalah masa lalu. Saya mengatakan masa sekarang lebih baik karena saya hidup dimasa sekarang, bukan dimasa lalu, akan tetapi kalau mengenai pemerintahan kian hari kian memburuk, semoga saja bukan disemua bidang, yang tidak pernah selesai dan terus berkembang adalah bidang "perkorupsian", semakin tidak tahu malu, semakin "berjamaah", semakin berkomplot dan tampak  bersih dan jumlahnya semakin menggila. Bagaimana dengan KPK ? Saya bukan penilai lembaga, saya rakyat yang merasakan segala efek tindak-tanduk pemimpin negeri ini, kalau yang sekarang saya rasakan adalah tidak ada yang cerah. Suram, buruk, sedih, putus asa, keji, masa depan suram, dan terjajah dirumah sendiri. Karena kita melupakan sejarah yang seharusnya menjadi sebuah pelajaran, bukan menjadi angan-angan seperti yang sekarang ini. Perlu diingat, para pahlwan bangsa ini tidak menginginkan keadaan seperti sekarang  ini, jelas mereka berjuang ikhlas bukan untuk para koruptor (pengkhianat amanah), bukan untuk penindas (diktator seperti rejim orde baru), dan bukan untuk menjadi bangsa yang minder (orde reformasi), dan bukan untuk menjadi orang lain (orde selanjutnya), mereka berkorban jiwa raga untuk kemakmuran, kebaikan, kemerdekaan, kesejahteraan, kesetaraan dan hal baik lainnya, bukan mereka memberikan negeri ini untuk durjana yang sekarang paling banyak mencengkeram negeri ini. Koruptor adalah gelar jahanam  bagi bangsa ini, dan para jahanam ini semakin banyak dan semakin tidak tahu malu. Sejarah dilupakan, cita-cita pahlawan dicampakkan dan kita menjadi bangsa yang terbelakang secara mental. Secantik sekaya dan secanggih apapun bangsa ini bila mengalami keterbelakangan mental apalah artinya. Dan sayangnya para pemimpin bangsa ini memang demikian adanya. Yang mempunyai uang berkuasa sehingga "orang idiot" pun sekarang banyak memimpin negeri ini, dan hasilnya adalah seperti yang anda dan saya "rasakan" saat ini. Kalau ada kesempatan dan kemauan sebenarnya KORUPTOR DAN YANG MAKAN HARTA KORUPTOR memang pantas dihukum potong tangan, atau bahkan hukuman mati.

KAPAN MAU BERUBAH LAGI MENJADI BANGSA INDONESIA
Ketika saya kecil tahun 80 an, pengemis adalah malu-malu dan sangat terpaksa meminta-minta, pengemis masih punya harga diri, tetapi sekarang, pengemis menjadi "profesi" adakah yang salah ? Hilangnya sifat dasar bangsa ini yakni bangsa beradat ketimuran (dan salah satu tradisinya adalah RASA MALU berbuat yang tidak baik), dan ini sudah hilang diterpa sejarah (orde baru dan orde reformasi) membuat semua ciri-ciri bangsa ini menjadi hilang. Bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang, muslim terbesar di dunia, bangsa yang ramah, toleransi dan tepa slira (empati/merasakan apa yang orang lain rasakan), dengan berbagai karya yang adiluhung, lihat dari semua sektor, ukiran jepara, seniman basuk abdullah, affandi mendunia, habibi ilmuwan mendunia, bulu tangkis mendunia, minyak tanah dan batu bara mendunia, bijih besi, bauksit, aspal buton mendunia, emas irian jaya mendunia. Apa sih di Indonesia yang tidak "mendunia" ?? Masakan rendang padang terbaik didunia. Batik dan keris, gamelan jawa itu adalah hasil peradaban yang sangat tinggi, dan lagi-lagi mendunia. Tetapi bangsa ini malah malu dan mengekor ke barat. Steven cat (steven yusuf) muallaf dari Inggris malah mengatakan bahwa peradaban barat ibarat kapal yang hampir tenggelam dan kita "khusus kita bangsa Indonesia" malah "ramai-ramai" membeli tiket untuk menaiki kapal tersebut. Apakah ini tindakan yang pintar ? Tidak sama sekali ini adalah tindakan sangat bodoh dan membahayakan. Budaya dan keberadaan barat bukanlah sebuah kebudayaan yang baik, dulu memang kita kira baik, dulu dan seperti di film-film saja mereka baik, teknologinya pun kebanyakan "merusak" bumi dan atmosfir, bukan teknologi go green seperti teknologi yang bangsa ini ciptakan. Anda boleh melihat, barat dengan pentolannya Amerika Serikat apakah masih dianggap sebagai panutan oleh negara-negara yang pintar ? Jawabannya adalah TIDAK, hanya negara  yang bodoh dan minder saya melihat mereka, negeri yang pintar dan bagus tidaklah menggunakan sistem kapitalis, imperialis dan materialistis mereka, karena bangsa yang pintar tahu kejadian apa akhirnya. Dan bangsa kita malah seperti yang bangsa pintar pikirkan, membebek saja kepada yang saya sebutkan sebagai reruntuhan kebudayaan ini. Mereka berjaya hanya difilm-film, kenyataan ekonominya adalah bangkrut, kenyataan sumber daya alamnya adalah ludes, kenyataan kedigdayaannya adalah hanyalah slogan yang tidak berdasar. Lihat negeri yang bergeliat karena mereka pintar dan benar-benar merdeka, dan saya tidak "alergi" dengan menyebutkan bahwa mereka berasal dari blok yang sudah punah (blok timur/komunis), silahkan anda lihat Cina raksasanya dan Vietnam yang kecilnya. Sebagai bangsa saya merasa sedih dan sebagai muslim saya merasa lebih sedih lagi, adakah mereka yang melakukan itu tidak pernah sekalipun memikirkan tentang akhirat dan balasannya ? Kenyataan di akhir jaman adalah bahwa orang Islam lah yang akan kembali merebut hegemoni dunia dalam keadaan yang bermoral, berhukum, dan tidak merusak bumi. Kita seharusnya mau berubah dengan keadaan yang sangat tidak menguntungkan ini, berhentilah berharap menjadi Yankee, berhentilah berharap menjadi orang barat yang kebudayaannya sudah akan "tenggelam/runtuh", berubahlah menjadi bangsa Indonesia yang mendunia, bukan minder seperti sekarang ini. Kalau pemilu tahun 2014 yang menjadi pemimpin dan wakil rakyat adalah orang yang mau berubah menjadi Yankee, atau bangsa bar-bar lain maka saya tidak bisa berkata apa-apa lagi selain istighfar. Dan harapan selalu ada Allah Swt akan memberikan putra-putra terbaiknya untuk memimpin negeri muslim terbesar ini, semoga mereka yang menjadi pemimpin adalah yang kuat jasmani dan ilmunya.Pertanyaannya adalah kapan kita mau berubah menjadi diri sendiri lagi.
Terima kasih

IKLAN DI BLOG SAYA

DAFTAR PAYPAL GRATISS..!!!

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.