SEO YANG MENDATANGKAN DUIT

BITCOIN WALLET

Minggu, 29 Juni 2008

Melupakan Kenangan adalah perjalanan panjang

Ijinkan aku mengenangmu, menempatkanmu dihatiku, karena kusadari kau bukanlah miliku, tetapi kau slalu dihatiku, dan aku tahu karena kenangan tiada kan berlalu, karena kenangan tiada kan berlalu.

Mengenalmu adalah sebuah kebetulan yang tidak terduga dan awalnya dalam batas-batas yang sangat wajar, tidak ada kesan yang berlebihan dan mendalam mengenai dirimu. Wajahmu pas-pasan dan tidak ada terdengar merdu suaramu bahkan kurang menarik perhatianku, dan aku juga tidak pernah memikirkanmu sesudah itu.
Dari awal yang biasa kita bergaul dengan semakin intens, bukan intim lho… ternyata dari sekian banyak ketidaktertarikan kepadamu aku menemukan kecocokan, dan mungkin dari cocok itulah kita bisa bertambah akrab, bertambah dekat dan bahkan menjadi sahabat, saling curhat dan berbagi perasaan dan berbagi makanan kadang kala, ketika persahabatan dan keakraban berubah menjadi rasa tertarik, ceritanya akan menjadi lain rumit dan tidak berkesudahan rentetan kejadian yang runyam, seperti konflik pribadi yang menyelimuti murninya persahabatan, perhatian yang semula sebagai seorang sahabat kini menjadi lebih, tetapi dibalik kelebihannya ada kekurangannya, pada waktu bersahabat kita sangat ikhlas tentang semuanya, tidak ada perasaan kita yang meliputi dirinya, tetapi ketika cinta dan ketertarikan sudah menyeruak maka dia akan tidak rela untuk berbagi dengan yang lain, ada semacam perasaan sakit bila dia perhatian kepada orang lain apalagi lawan jenis dari bekas sahabat tadi, ada perasaan sepertinya dia menjadi milik kita dan perasaan yang menyebabkan kita inginkan dia agar sesuai dengan mau kita, selera kita, dalam posesif yang mendalam, sangat disayangkan memang, tetapi demikianlah watak dasar kita sebagai manusia, egois, …..
Aku mengenalmu ketika aku tidak sendiri lagi, dan memang aku sudah punya dua orang anak dan mereka sangat cantik-cantik dan aku juga sangat bahagia dengan keluarga kecil saya itu, apakah anda pernah merasakan seperti yang saya alami ini ? Bertemu seseorang yang mungkin kualitas dan fisiknya berada dibawah pasangan kita tetapi kita sangat cocok dengan orang tersebut, bahkan bisa beberapa saat melupakan anak dan pasangan kita, ini bukan hal yang aneh, tetapi kejadian ini memang menimpaku, aku sudah berusaha untuk menguatkan diriku agar tidak tergoda pada dirinya. Akan tetapi setelah kita dekat dan bercakap-cakap, muncullah itu, perasaan sayang yang menyimpang dan terjadi lagi peristiwa yang diinginkan (maaf disensor).
Namakku Iskan, dan nama tenarnya adalah Iskandar Haddy, yang jelas asal usulnya bukan dari golongan atas tetapi dari golongan yang susah, tetapi raut wajahku jelas bukan raut wajah orang susah, aku selalu ceria, bersyukur dan optimis. Catatan dalam hatiku adalah bila kamu tidak punya uang jangan cemberut, bila kamu lapar jangan mengeluh dan bila kamu punya banyak rejeki berbagilah, sangat mudah hidupku, sangat sederhana pikiranku dan aku jarang berburuk sangka kepada sesama, biarlah mereka menjalani hidup dengan gaya mereka, toh hidup ini tidak punya sesuatu yang gratis, melakukan tindakan barangkali banyak pilihan dan sekehendak hati, juga bebas bagi pelaku, tetapi tidak ada konsekuensi atas tindakan itu yang bebas, kita tidak bisa menentukan konsekuensi dari tindakan yang telah kita lakukan, resiko selalu ada dan resiko pun kita tidak bisa pilih, jadi intinya setiap tindakan harus diperhitungkan masak-masak, agar konsekuensi dan resikonya bisa di perhitungkan, meringankan beban pukulan, semacam itulah. Ini garis hidup, aku dihadapkan pada dilemma, antara hati dan logika, antara cinta dan kemungkinan resiko. Sungguh hati yang telah dibalut cinta adalah menutupi logika yang waspada, seperti saya dengan dua orang anak pasti akan sangat beresiko bila mencintai orang lain selain istri saya, sangat beresiko tinggi dengan imbalan keuntungan yang kecil, itu logika saya, bagaimana dengan hati saya, saya mencintainya dan hati saya terlanjur terpaut padanya, hati saya mengatakan poligami boleh kok, ini sangat menjebakku, saya pendukung poligami, tetapi dalam keadaan saya yang begini apakah pilihan itu jalan terbaik ? Entahlah tetapi aku selalu membohongi diriku untuk tidak memikirkannya, tersenyum dan ceria, optimis ini akan berlalu.
Saya dengan berat hati berusaha meninggalkannya, dua puluh satu hari adalah kebiasaan manusia, bila duapuluh satu hari melakukan hal yang sama, maka itu akan menjadi kebiasaan yang berjalan diotak kita, duapuluh satu hari aku tidak memikirkannya, duapuluh satu hari aku selalu memikirkan putri saya yang lucu dan cantik menurutku, duapuluh satu hari memikirkan indahnya pertemuan dengan istri saya, pengabdian dan pengorbanan istri saya, duapuluh satu hari aku memikirkan resiko dan konsekuensi yang akan menimpa saya bila memaksa untuk tetapi mencintai orang itu.
Aku berhasil dengan sangat susah payah, aku mengakui bahwa melupakan kenangan adalah perjalanan panjang dan memori selalu berbicara untuk mengulang kejadian yang diinginkan tadi, perlahan tetapi pasti, aku sudah merelakan dia sebagai sahabat seperti pertemuan kita yang terdahulu, dia datang padaku hatiku telah menyeting diri untuk menempatkannya di emper hati, bukan diukir di dalamnya, pintu hati untuk persahabatan aku buka, pintu hati untuk mencintainya aku tutup. Namanya aku adabadikan di dalam kenangan saja, dan perlu anda tahu kenangan itu tidak akan aku kenang lagi, itu masa lalu – that’s my past mann…!, jangan diungkit lagi, aku seperti biasa tersenyum dan optimis dengan mencintai keluargaku, membersarkan putriku yang cantik dan memberikan cinta untuk mereka, anak-anakku. Bila dia yang pernah mengisi hatiku datang lagi dan kebetulan atau mungkin masih hidup dalam kenangan itu, aku hanya akan mengatakan, sahabat adalah abadi – kalau kita pelihara – dan mencintai dengan resiko adalah resiko itu sendiri, lupakanlah, masih banyak single untukmu, tentunya dengan bahasa yang tidak menyakiti perasaannya. Contoh, mungkin meleset karena aku laki-laki (perasaanku tidak halus) : anda sangat menarik, cantik dan muda sama seperti putriku yang kelak akan seperti anda, akan banyak pemuda yang menyukai anda bahkan mencintai anda, dan mengharapkan cinta anda dengan sangat besar, sedangkan saya memang meyayangi anda, bukan lagi seperti dulu, saya menyayangi anda sebagai sahabat baik dan dekat, tanpa saya harus memiliki anda, saya bahagia bila anda bahagia, saya sangat khawatir bila anda tidak bahagia, dan pintu terbuka untuk anda, dengan apakah aku bisa membantu anda, sahabatku, saudariku, adikku yang baik ?, begitu kira-kira ucapan yang akan saya sampaikan, walaupun dengan sangat berat hati, tetapi sakit sekarang jauh lebih ringan daripada sakit nanti setelah duapuluh bulan, sangat menyakitkan, karena mencabut pohon baru tumbuh lebih mudah daripada mencabut pohon setelah berakar kuat, itulah…
Jadi, dengan apakah kita melupakan kenangan “manis” dan “beresiko” itu ? Dengan memilih dan memilah setiap kata dan tindakan untuk menjadikan dia dan aku sama-sama bahagia dan tidak sakit hati, masih ada jatah senyum untuk kita berdua, tanpa egois, berbagi dalam kebaikan. Terima kasih.
Iskh@n. – www.hadi_iskan@yahoo.co.id

WIL (wanita idaman lainnya)

Wanita Idaman Lainnya
Oleh : Iskandar Hadi

Hatiku telah berselingkuh dengan perempuan lain, bukan yang sesungguhnya, aku mencintai seseorang yang kemungkinan tidak akan mencintai saya, dan itu adalah benar aku bertepuk sebelah tangan dan tidak akan mungkin untuk dia membuka pintu hatinya untukku, tapi….. aku memang mencintainya bagaimana ini ? dan aku akan membiarkan diriku dalam keadaan ini, tidak peduli aku benar atau salah, ini semua hanya angan saja, aku adalah benar, aku tidak berzina dan tidak pula melanggar norma perkawinan dengan istri saya, tapi ….. aku merasa telah mengkhianati istri dan anak-anakku, aku memang begitu, dan memang keadaannya memang sudah kronis dan tidak bisa dikendalikan lagi, aku jujur mencintai wanita tersebut tanpa sepengetahuan istriku. Aku katakan padanya bahwa aku memang mencintainya dan aku tak butuh jawaban apapun, penerimaan, penolakan, atau kebencian yang aku dapatkan darinya. Aku hanya menyampaikan isi hatiku dan dia berhak menolak atau menerimanya, sementara aku hanya berhak menjadi pendengar apapun keputusan darinya.
Secara logika aku tidak akan rugi apapun, diterima aku tak rugi ditolak juga tidak apa-apa, aku hanya berhak mencintai dan bukan berarti wajib memiliki. Aku berhak menyampaikan isi hati dan tidak berhak memaksanya untuk menerimaku. Ini menjadi pengalaman tersendiri, dan ini memang menarik untuk saya jelaskan bagaimana ini bisa terjadi ? Aku telah mengkhianati istri ? Bila menyukai wanita lain dan tidak ingin memiliki, hanya sekedar simpati dan suka atau cinta padanya lalu menyampaikan isi hati dan tidak ada tindakan lainnya ? Biar jawaban itu aku tanggung sendiri. Aku rasa tidak perlu dijelaskan lagi. Aku memang butuh orang yang kuajak bicara secara lebih intim atau akrab, aku berharap dia menjadi begitu, sekedar teman ngobrol dan bukan pacar atau WIL atau yang lain. Kalau toh aku mencintainya sekedar saja untuk mengungkapkan bahwa itu memang benar dan aku tidak suka berbohong dengan hatiku sendiri, bila mencintai atau menyukai seseorang akan kukatakan dengan jujur, tidak peduli apa reaksi dari orang tersebut, bila bereaksi jelek itu hak dia, bila bereaksi baik itu hak dia juga, aku hanya menyampaikan apa yang ada dalam benakku dan tidak perlu opini dan justifikasi dari orang lain. Malu ? tidak aku tidak malu untuk mengatakan bahwa aku mencintai atau menyukai seseorang, aku sungguh tidak malu, itu hakku dan itu juga merupakan keberanian untuk menyampaikan aspirasi yang berasal dari kejujuran hati, walau bukan hati nurani, tapi aku menyangkal aku ingin memilikinya. Aku katakan berkali-kali padanya, aku tidak tahu apa penyebabnya, aku jujur mencintainya bukan dibuat-buat, tapi aku juga jujur dan mengaca diri bahwa aku tidak hendak memilikinya., memang demikian adanya. Dan aku berdoa kepada Tuhan bila dia memang jodoh keduaku aku pun tidak menolaknya untuk menjadi istri ke duaku ? Aku naif ? Tidak karena aku merasa bisa menjadi suami yang baik bagi istri-istriku, itu hanya sebuah permisalan bila memang ada takdir untuk hal itu. Tapi secara jelas aku katakan aku memang tidak berniat dan berazam menjadikan dia istriku yang lain, aku tidak berniat begitu, dan yakinlah aku memang akan setia kepada istri dan anakku, itu komitmen. Kini dia sudah menjauhi aku dengan alasan yang memang masuk akal, aku hanya berharap dia baik-baik saja.
“Dik, kalau saja aku lahir pada masamu, aku akan berusaha untuk menjadikanmu kekasih hatiku, walau kenyataannya mungkin kau menolakku”, kataku. “ Ah, mas bisa saja, itu hanya masalah waktu saja, dan mas tahu, waktu tak bisa dibalikkan”, dia menimpali. Dari tatapan matanya aku tahu, ia mungkin sedikit terkejut dengan apa yang aku sampaikan, ia tersenyum tipis saja. “Lalu semisalnya itu terjadi bagiamana apakah kau mau menjadi kekasihku ?”, aku bertanya pelan. “ Mungkin saja, tergantung seberapa keras usaha mas dalam membuktikan cinta mas padaku”, seraya tersenyum ia menjawab.
Kami berpisah beberapa lama, dia pergi ke luar kota dengan teman-teman sekerjanya. Dan aku rasakan sejak kepergiannya aku telah menjadi orang yang kehilangan dia, aku tidak tahu apakah aku telah jatuh cinta sungguhan padanya ? Lalu apa kamu tidak ingin membicarakannya lagi ? Hatiku mengusik logikaku. Tentu saja tidak, aku bukan orang single lagi dan tidak akan aku beristri dua, mungkin aku tidak memikirkannya lagi? Ah yang benar saja, kau selalu merindukannya siang dan malam, tiga hari tidak bertemu dia, kau merindukannya bukan ? Kau sering memandang ke arah dia biasa berjalan, di dekat taman bunga itu, dan kau sering melihat kantornya, tempat duduknya, kau merindukan senyumannya bukan ? Hatiku berkata terus memberi wejangan palsu. Ah, itu hanya perasaanku sendiri, bukankan istriku lebih baik darinya ? Logikaku berkata lirih seolah menunggu bantahan dari hatiku. Tidak menurutku, istrimu sudah tua, kau sudah bosan barangkali, dia kan sudah turun mesin dengan melahirkan anakmu, sementara dia wah…. kau bisa bayangkan sendiri, masih muda dan segar apakah sama pengelihatanmu dengan ku ? Logikaku pun mulai mempercayai hatiku yang memang mengarah ke situ. Benar !!! Aku analisa sendiri apakah aku memang benar tidak ingin mewujudkan impianku yang menurut logika tidak baik dan menurut hati sangat indah, dengan beberapa pertempuran antara hati dan logikaku, aku berarti sedang memikirkannya? Ya itu benar adanya…..
Tiba-tiba dia datang…. “Mas, ini oleh-oleh dariku waktu kemarin aku pergi ke Jogjakarta, ini ada yang namanya tiwul, tempe dan wingko babat, apa mas mau ?”, aku terperanjat. “ Eh, iya tapi jangan sebanyak itulah, aku kan lagi tidak bersama istri dan anakku, cukup sedikit saja”, aku jawab dengan sekenanya. “ Oh… ya, istri mas perasaan lama banget pulang kampungnya, apa mas lagi kangen ya mereka ?”, tanya gadis ini dengan tersenyum, wah cantiknya. “ Iy… iya lah”, jawabku. Aku kumpulkan tenaga dan keberanian untuk menyatakan isi hatiku padanya lalu….. “ Dik, apakah kamu sudah punya pacar ?”, tanyaku. “Sudah, dia orang Depok Timur dan tidak lama lagi kita akan menikah, memangnya kenapa ?”, dia jawab dengan cepat. “ Aku ucapkan selamat ya, sebab sudah tidak ada harapan lagi bagiku untuk bermimpi tentang kamu, dik “, aku berkata sambil menunduk. Dia menoleh dengan pelan kearah lain dan tidak berkata apa-apa, lalu dia meletakkan oleh-oleh yang dia bawa dari Jogja tadi, di meja. Perlahan dia menatapku dengan tatapan yang penur arti, aku sendiri tidak tahu apa artinya lalu dia berkata “Mas, aku hanya menganggap mas sebagai sahabat, bahkan seperti mas ku sendiri, karena memang kalian memiliki persamaan, perhatian dan tidak pernah membiarkan adiknya sedih, aku hanya sebatas itu mas, dan pilihan hatiku sudah ada, dia tidak setampan mas, dan tidak lebih baik dari mas, tapi aku mencintainya oleh karena itulah aku mau dinikahinya”, dia menjelaskan padaku. “Ya, memang sudah seharusnya begitu, tapi apakah aku boleh mencintaimu ?”, aku bertanya dengan harapan mendapat jawaban secepatnya. Degup jantungku kencang, tidak seperti waktu aku bertemu wanita-wanita lainnya, wanita ini sangat membuatku gugup. Dia mengerutkan dahinya lalu berkata “Boleh saja, hanya manifestasi dan perwujudan cinta itu kan tidak harus saling memiliki, bila saja seperti yang mas sampaikan beberapa bulan yang lalu, aku masih ingat, bila kita bisa memutar waktu, mungkin sekali mas menjadi kekasihku….. dan aku ucapkan terima kasih atas cinta mas padaku, ini hanya untuk kita ketahui berdua saja, tidak orang lain, apakah mas setuju ?“, dia bertanya padaku. “Ya, setuju dan mas berharap ini bukan perselingkuhan, hanya perasaan hati masing-masing yang memang harus disampaikan, karena kita memang berbeda zaman dan tidak mungkin kita merubah hal itu”, tukas ku. Dia mengangguk setuju dan tidak ada perbincangan yang lainnya antara kita, dia mengetahui aku adalah lelaki yang tidak mungkin bisa mengisi hatinya, lalu dia pergi dengan senyum khasnya. “Sudah ya mas, aku pulang dulu”, dia berlalu dari hadapanku.
Hari ini kalau tidak salah anak dan istriku akan pulang, karena hajatan kelurga di kampung telah selesai, aku merasa senang sekali dan menunggu kepulangan mereka, menantikan senyum dan hangatnya pelukan mereka. Dan aku berandai-andai apakah akan menyampaikan kepada istri perihal perasaanku dengan gadis sebelah atau tidak, tapi menurut pendapat saya, hal itu tidak usah disampaikan sebab bila disampaikan akan menjadi preseden buruk keutuhan rumah tangga kami. Saya katakan pada diri sendiri, biarlah aku saja yang tahu, toh aku belum berbuat apapun dengan dia, hanya sebatas menyampaikan isi hati dan tidak melakukan tindakan yang tidak pada tempatnya. Dan bila secara batin dia kukhiatanati apakah aku termasuk orang yang melanggar aturan dan hati nurani. Aku tidak menuntut kepada istri untuk memberikan pelayanan ekstra dan istimewa, bagiku istri dan anak adalah kawan yang paling dekat, paling mendukung dan menjadi sumber kekuatan bagi saya. Dan saya juga akan memberikan pelayanan yang ekstra kepada istri juga uang belanja yang sesuai dengan kebutuhannya.
“Pa, Ibu dan Saudara di kampung sehat-sehat semua, dan mereka titip salam pada Bapa, dan ini dari Ibu sebuah baju batik yang halus sekali, bagus kan ?”, dia membuka sebuah bungkusan yang berisi batik dan beberapa potong kain yang langka di Depok sini, tak lupa dia membawa makanan khas daerah asal saya, keripik tempe. Aku memandang sekilas kepada istriku, aku perhatikan dengan teliti dan aku bayangkan ketika kami baru saja bertemu, dia begitu membuatku terpana waktu itu, dan aku menyayanginya sekarang lebih dari sekedar bentuk tubuh dan wajahnya, aku menyayanginya lebih dari waktu baru bertemu, karena saya baru menyadari bahwa dia adalah sosok yang sangat setia membantu saya, selalu berdiri di belakangku bila aku butuh dukungan, bila aku resah dia memberiku kedamaian, dia menjadikan aku orang yang kuat, dan tidak mengeluh dengan uang belanja yang tidak berlebihan dan yang paling berkesan dia memberi saya anak-anak yang cantik-cantik, aku seperti terpana melihatnya sepertinya dia orang yang baru aku kenal, aku menjadi begitu tergila-gila pada istriku sekarang, apakah ini akibat baik dari sesuatu yang aku lakukan selama dia pulang kampung dengan wanita idaman lainnya, gadis tetangga itu ? Dan semoga dia tidak tahu bahwa aku telah menyalahgunakan kepercayaannya selama ini. “Mama, aku ingin memelukmu sekarang”, aku dengan seketika memeluk istriku. “Bapa, kangen sama mama ?”, istriku tersenyum kelihatan raut bahagia di wajahnya. Akupun demikian, dalam hati aku berkata “maafkan bapa ma”. Dia memang ratu yang diciptakan untukku dan aku tidak boleh lagi mengkhianati cintanya.
Depok, Juli 2008

Sabtu, 21 Juni 2008

Cintaku Indonesiaku

Nusantara....

Adalah rangkaian zamrud yang terbentang di khatulistiwa, yang hijau ranau menyejukkan siapa saja yang memandangnya, menitik air liur sang imperialis pada jaman dulu, dan terjadilah gabungan dan rajutan keindahan ini menjadi satu... Indonesia. Tidak ada iklim sebersahabat di negeri kita, di philipina ada badai, di australia ada badai bahkan iklim yang lebih ekstrim, dan di negeri tercinta hanya ada dua iklim yang keduanya sangat nyaman untuk hidup damai, kemarau tidak terlalu lama hanya 5-6 bulan dan penghujan pun sama panjangnya, ini anugerah terindah yang dimiliki bangsa ini, semua tanaman menjadi subur karena banyaknya gunung berapi di nusantara ini, gemah ripah loh jinawi kata Mahapatih Gajah Mada tempo doeloe, sayang itu tidak benar 100% loh jinawi adalah tanah yang sangat subur, tetapi gemah ripah alias makmur dan merata belum terjadi, ada yang salah ?

Adalah penghuninya yang salah, bukan cara tidurnya yang salah, bukan cara jalannya yang salah, tetapi cara hidupnya yang salah sehingga si cantik nan molek ini "diobok-obok" neo-imperialis dalam bentuk penjajahan mental, ekonomi dan budaya, si cantik nan molek tak secantik dulu lagi, akibat ulah segelintir anak bangsa yang rela bertingkah laku tidak sesuai dengan adat dan tradisi nusantara yang damai dan mengesampingkan individualis, hedonis, materialis..... nusantaraku menangis panjang......

Aku termasuk sama dengan Anda, mencintai negeri ini, biar dikatai negeri paling korup, biar di katain rajanya pembajak, biar dikatain negeri carut nan marut, aku tidak bergeming inilah negeriku yang kucintai..... walau dengan butir-butir air mata kesedihan yang mendalam dan tidak menetes lagi (aku bermuram durja dalam dilema, atas kepapaan, kenestapaan, ketidakberdayaan, keterpurukan, keterbelakangan, kesenjangan, marginalisasi dan alienasi, untuk makhluk dhuafa seperti aku dan sejawatku.....) namun begitu aku tetap mencintai negeri ini, lebih dari mencintai diri sendiri,......

Harapan yang ada dalam dada tidak pernah lekang dan terkubur,  bahwa negeri ini akan berjalan setara dengan negeri lain, damai dan ada berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami kaum dhuafa bisa tidur dengan nyenyak dan bangun dengan mengulum senyum,.....

Depok, 22 Juni 08

Renungan

Suatu sore.......

Jalan disekitarku tidak seperti biasanya, senyap.... tidak ada derap kaki petani yang pulang dari sawah, tidak ada seruling gembala yang menggiring ternaknya pulang, tidak ada cicit burung gelatik menjelang terbenam sang bagaskara, tidak ada orang lain selain aku.... dalam kesunyian, kemanakah semua itu ? Kemanakah mereka ?

Aku terkejut mendengar pertanyaan itu, ini di Jakarta, dan aku hanya dalam lamunan, kejadian itu ternyata de ja vu kurang lebih 10 tahun lalu, waktu aku masih bujangan, sering merenung diri diambang senja, dengan bertabur rona lembayung yang mempesona, angin sepoi dan belasan bangau menapaki lazuardi segera pulang ke sarang semayamnya bersama keluarga....

Jakarta boro-boro bisa merenungi, yang ada hanya keluh dan kesah, sumpah dan serapah, caci dan maki, tiada henti,.... kesal dan dongkol, tapi yang paling nyata adalah ketidakberdayaan yang menggelayuti setiap jengkal langkah, setiap tarikan nafas, ini begitu berat.... Jakarta, aku menjadi makhluk lain tatkala aku memasuki lorong gelap, pengap dan legammu.... mengapa ? Apakah aku ini memang dikhususkan untuk sekedar mengisi Jakarta walau dalam hierarki yang paling rendah, dengan jatah oksigen paling sedikit ? Ini tidak adil..... dan untuk saudaraku yang kongruen denganku... apakah tidak lebih baik kita pulang ke desa, membenahi sawah ladang yang terbengkalai, membenahi semangat mencintai negeri ini bukan hanya dengan demo, demo dan demo ? Inilah hasil renungan sore ambang senjaku di Jakarta, keluhan yang merupakan koor dari sejawat, dan sederajatku....

Lalu aku tersenyum, entah senyum untuk apa, mengenang 10 tahun lalu, atau untuk melupakan sejenak pedih perihku dalam mengarungi kehidupan yang tidak bersahabat ini, hanya ada satu kebanggaanku aku masih bisa bersyukur kepada Nya....

Depok, medio Juni 2008

Sabtu, 07 Juni 2008

Untuk Saudara Muslimku

Untuk Saudaraku yang Non Muslim, sebaiknya Anda renungkan kebenaran dari tulisan di bawah ini, lalu jernihkan pikiran, bahwa umat islam adalah tidak semua seperti yang digambarkan oleh media masa; yang cenderung sepihak, dan tidak memberi informasi berita dengan seimbang, sehingga sering yang dirugikan adalah kami, dan demi bangsa Indonesia yang aman dan damai mengapa kita permasalahkan perbedaan yang sudah ada sejak kita belum jadi Indonesia ini ? Tidak menuduh campur tangan asing, tetapi bukti-bukti sudah jelas, maaf bagi saudaraku yang non muslim.... tidak ada maksud saya menulis ini untuk mengintimidasi, memprovokasi apalagi memfitnah anda semua, ini adalah berita yang saya bawa dari suatu media masa kepunyaan kita, jadi beritanya membuat keseimbangan antara berita versi media barat (dan pengekornya) dengan media Islam yang kami punyai....

Insiden Monas dan Pecah Belah Ala Rand Corporation

Adanya politik adu domba di balik insiden Monas semakin menguat. Pernyataan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi mengingatkan pihak-pihak tertentu untuk tidak melibatkan NU menyusul insiden Monas 1 Juni. “NU akan memberikan sanksi kepada siapa pun yang melakukan provokasi,” tegasnya.

Hasyim menyesalkan penggunaan dan pelibatan nama NU dan kelompok NU dalam masalah ini. “Karena relevansinya tidak ada antara NU dan Monas, NU dan FPI. Tapi, kenapa lalu ditulis korban itu adalah orang NU?” ujar Ketua PBNU Hasyim Muzadi dalam pernyataan tertulis pada detikcom, Selasa (3/6/2008). KH Hasyim Muzadi juga mengingatkan pelibatan orang-orang NU yang menjadikan NU sebagai pihak yang juga terlibat dalam bentrok fisik itu. “Ini tidak boleh terjadi dan harus dicegah. Bentrok fisik sangat merugikan. Kita ingin menyelesaikan masalah Monas, bukan memperluas masalah itu,” tegasnya.

Upaya mengadu domba antara NU dan ormas Islam lain seperti FPI memang sangat terasa. Tampak dari reaksi warga NU diberbagai daerah yang mendatangi markas FPI. Konflik horizontal pun dikhawatirkan meluas di daerah-daerah.

Tidak hanya itu , perluasan insiden Monas juga tampak dari upaya membangun opini seakan-akan lasyar Islam menyerang kelompok memperingati hari kesaktian Pancasila. Serangan ini dianggap ancaman terhadap Pancasila, ideologi negara, dan pada gilirannya dianggap merupakan ancaman terhadap negara.

Upaya adu domba yang konflik horisontal ini tidak bisa dilepaskan dari grand-strategi negara-negara Imperialis untuk menghancurkan umat Islam dan kekuatan Islam. Untuk itu, negara-negara Imperialis seperti AS memanfaatkan LSM-LSM komprador yang menjadi kaki tangannya untuk memprovokasi konflik.

Campur tangan asing tampak dari kecaman kedubes AS terhadap insiden Monas. Kedubes AS di Indonesia mengeluarkan siaran pers yang mengutuk aksi kekerasan oleh FPI. AS menilai, aksi itu berdampak serius bagi kebebasan beragama dan dapat menimbulkan masalah keamanan. Namun, pernyataan Kedubes AS itu dinilai anggota Fraksi PKS di DPR, Soeripto, sebagai bentuk campur tangan AS dalam masalah dalam negeri. ”Itu tidak etis. Bahasa kasarnya intervensi. Seakan-akan pemerintah kita yang lemah,” katanya.

Grands strategi ini bisa terlihat dengan jelas dari rekomendasi Rand Corporation yang merupakan think-thank neo-conservative AS yang banyak mendukung kebijakan Gedung Putih. Dalam rekomendasi Cheryl Benard dari Rand Corporation yang berjudul CIVIL DEMOCRATIC ISLAM , PARTNERS ,RESOURCES, AND STRATEGIES secara detil diungkap upaya untuk memecah belah umat Islam.


STRATEGI : PECAH BELAH KELOMPOK ISLAM

Langkah pertama melakukan klasifikasi terhadap umat Islam berdasarkan kecendrungan dan sikap politik mereka terhadap Barat dan nilai-nilai Demokrasi.

Pertama : Kelompok Fundamentalis : menolak nilai-nilai demokrasi dan kebudayaan Barat kontemporer. Mereka menginginkan sebuah negara otoriter yang puritan yang akan dapat menerapkan Hukum Islam yang ekstrem dan moralitas. Mereka bersedia memakai penemuan dan teknologi modern untuk mencapai tujuan mereka.

Kedua : Kelompok Tradisionalis : ingin suatu masyarakat yang konservatif. Mereka mencurigai modernitas, inovasi, dan perubahan.

Ketiga : Kelompok Modernis : ingin Dunia Islam menjadi bagian modernitas global. Mereka ingin memodernkan dan mereformasi Islam dan menyesuaikannya dengan zaman.

Keempat : Kelompok Sekularis : ingin Dunia Islam untuk dapat menerima pemisahan antara agama dan negaradengan cara seperti yang dilakukan negara-negara demokrasi industri Barat, dengan agama dibatasi pada lingkup pribadi.


STRATEGI BELAH BAMBU DAN ADU DOMBA

Setelah membagi-bagi umat Islam atas empat kelompok itu, langkah berikutnya yang penting yang direkomendasi Rand Corporation adalah politik belah bambu. Mendukung satu pihak dan menjatuhkan pihak lain, berikutnya membentrokkan antar kelompok tersebut. Upaya itu tampak jelas dari upaya membentrokkan antara NU yang dikenal tradisionalis dengan ormas Islam yang Barat sering disebut Fundamentalis seperti FPI, HTI, atau MMI

Hal ini dirancang sangat detil. Berikut langkah-langkahnya :

Pertama : Support the modernists first (mendukung kelompok Modernis)

Menerbitkan dan mengedarkan karya-karya mereka dengan biaya yang disubsidi.

Mendorong mereka untuk menulis bagi audiens massa dan bagi kaum muda.

Memperkenalkan pandangan-pandangan mereka dalam kurikulum pendidikan Islam.

Memberikan mereka suatu platform publik

Menyediakan bagi mereka opini dan penilaian pada pertanyaan-pertanyaan yang fundamental dari interpretasi agama bagi audiensi massa dalam persaingan mereka dengan kaum fundamentalis dan tradisionalis, yang memiliki Web sites, dengan menerbitkan dan menyebarkan pandangan-pandangan mereka dari rumah-rumah, sekolah-sekolah, lembaga-lembaga, dan sarana yang lainnya.

Memposisikan sekularisme dan modernisme sebagai sebuah pilihan “counterculture” bagi kaum muda Islam yang tidak puas.

Memfasilitasi dan mendorong kesadaran akan sejarah pra-Islam dan non-Islam dan budayannya, di media dan di kurikulum dari negara-negara yang relevan.

Membantu dalam membangun organisasi-organisasi sipil yang independent, untuk
Mempromosikan kebudayaan sipil (civic culture) dan memberikan ruang bagi rakyat biasa untuk mendidik diri mereka sendiri mengenai proses politik dan mengutarakan pandangan-pandangan mereka.



Kedua, Support the traditionalists against the fundamentalists : Mendukung kaum tradisionalis dalam menentang kaum fundamentalis. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain :

Menerbitkan kritik-kritik kaum tradisionalis atas kekerasan dan ekstrimisme yang dilakukan kaum fundamentalis; mendorong perbedaan antara kaum tradisionalis dan fundamentalis.

Mencegah aliansi antara kaum tradisionalis dan kaum fundamentalis.

Mendorong kerja sama antara kaum modernis dan kaum tradisionalis yang lebih dekat dengan
Kaum modernis.

Jika memungkinkan, didik kaum tradisionalis untuk mempersiapkan diri mereka
untuk mampu melakukan debat dengan kaum fundamentalis. Kaum fundamentalis
secara retorika seringkali lebih superior, sementara kaum tradisionalis melakukan praktek politik „Islam pinggiran” yang kabur . Di tempat-tempat seperti di Asia Tengah, mereka mungkin perlu untuk dididik dan dilatih dalam Islam ortodoks untuk mampu mempertahankan pandangan mereka.

Menambah kehadiran dan profil kaum modernis pada lembaga-lembaga tradisionalis.

Melakukan diskriminasi antara sektor-sektor tradisionalisme yang berbeda. Mendorong orang-orang dengan ketertarikan yang lebih besar atas modernisme, seperti pada Mazhab Hanafi, lawan yang lainnya. Mendorong mereka untuk membuat isu opini-opini agama dan mempopulerkan hal itu untuk memperlemah otoritas dari penguasa yang terinspirasi oleh paham Wahhabi yang terbelakang. Hal ini berkaitan dengan pendanaan. Uang dari Wahhabi diberikan untuk mendukung Mazhab Hambali yang konservatif. Hal ini juga berkaitan dengan pengetahuan. Bagian dari Dunia Islam yang lebih terbelakang tidak sadar akan kemajuan penerapan dan tafsir dari Hukum Islam.

Mendorong popularitas dan penerimaan atas Sufisme


Ketiga, Confront and oppose the fundamentalists : Mengkonfrontir dan menentang kaum fundamentalis. Langkah-langkahnya antara lain :

Menentang tafsir mereka atas Islam dan menunjukkan ketidak akuratannya.

Mengungkap keterkaitan mereka dengan kelompok-kelompok dan aktivitas-aktiviats illegal.

Mengumumkan konsekuensi dari tindakan kekerasan yang mereka lakukan.

Menunjukkan ketidak mampuan mereka untuk memerintah, untuk mendapatkan perkembangan positif atas negara-negara mereka dan komunitas-komunitas mereka.

Mengamanatkan pesan-pesan ini kepada kaum muda, masyarakat tradisionalis yang alim, kepada minoritas kaum muslimin di Barat, dan kepada wanita.

Mencegah menunjukkan rasa hormat dan pujian akan perbuatan kekerasan dari kaum Fundamentalis, ekstrimis dan teroris. Kucilkan mereka sebagai pengganggu dan pengecut, bukan sebagai pahlawan.

Mendorong para wartawan untuk memeriksa isu-isu korupsi, kemunafikan, dan tidak bermoralnya lingkaran kaum fundamentalis dan kaum teroris.

Mendorong perpecahan antara kaum fundamentalis.


Keempat, Secara selektif mendukung kaum sekuler :

Mendorong pengakuan fundamentalisme sebagai suatu musuh bersama, mematahkan aliansi dengan kekuatan-kekuatan anti Amerika berdasarkan hal-hal seperti nasionalisme dan ideology kiri.

Mendorong ide bahwa agama dan Negara juga dapat dipisahkan dalam Islam dan bahwa Hal ini tidak membahayakan keimanan tapi malah akan memperkuatnya. Pendekatan manapun atau kombinasi pendekatan manapun yang diambil, kami sarankan bahwa hal itu dilakukan dengan sengaja dan secara hati-hati, dengan mengetahui beban simbolis dari isu-isu yang pasti; konsekuensi dari penyesuaian ini bagi pelaku-pelaku Islam lain, termasuk resiko mengancam atau mencemari kelompok-kelompok atau orang-orang yang sedang kita berusahah bantu; dan kesempatan biaya-biaya dan konsekuensi afiliasi yang tidak diinginkan dan pengawasan yang tampaknya pas buat mereka dalam jangka pendek.

baca juga: Hidayatullah.com, Eramuslim.com, Swaramuslim.com.....

Kamis, 05 Juni 2008

Tahu dan Tempe

Tahu dan tempe


Kabarnya tahu dan tempe sangat langka dan dengan langkanya akan menyebabkan pasokan protein bagi kalangan rakyat kecil semakin berkurang dan akan menjadikan penderitaan jangka panjang masyarakat semakin lama dan harapan semakin tipis. Berakhirnya penderitaan yang telah ada saja sangat tidak jelas, tetapi beban demi beban yang terpaksa ditanggung akan semakin berat, kita semua merasakan dan semua memahami, sebatas merasakan dan memahami ? Apakah yang dirasakan oleh orang kaya yang menguasai orang miskin atau apa yang dipahami oleh orang yang selalu memperkaya diri dengan tidak sedikitpun melihat sekitarnya yang penuh dengan keprihatinan ? Kita tidak bisa memvonis orang kaya sebagai orang yang jahat dan sebagai tumpuan kesalahan, karena memang tidak semua orang kaya, hanya beberapa orang kaya yang membuat diri mereka menjadi kaya dengan menguasai dan mengeksploitasi orang lemah disekitarnya, dan sayangnya ini adalah sebagian besar dari mereka, bukan sebaliknya, adalah firman Allah Swt mengingatkan agar kekayaan tidak hanya berputar dikalangan kaya saja, disalurkan dengan infaq, zakat dan sedekah, bukan seperti sekarang bahil, kemaruk dan korupsi ditambah lagi mengeskploitasi semua yang bisa dieksploitasi, termasuk darah dan tenaga kaum lemah dan miskin.

Tahu dan tempe adalah lambang kesederhanaan yang berkualitas, murah yang berkelas dan makanan sehat rakyat jelata yang bisa dan biasa dikonsumsi dengan mudah, atau kalau boleh dikatakan hanya itulah yang terjangkau oleh masyarakat kita pada umumnya (baca : mayoritas yang merupakan rakyat kekurangan kalau tidak mau dibilang miskin), sekarang ada cerita apalagi dengan orang kaya (yang diwakili pejabat pemakan gaji buta, atau pejabat yang tidak kompeten, tepat sekali adalah pejabat yang merasa telah melaksanakan tugas dengan susah payah dan menurutnya berhasil, tetapi kenyataan yang ada hanyalah pejabat yang bodoh, tidak kompeten dan korup serta tidak mengubah apapun, tidak ada tugas yang paripurna), apakah ada rencana mereka buka usaha tempe dan tahu yang merupakan usaha tradisional bagi masyarakat kecil ? Apakah dengan langkanya tahu dan tempe nantinya yang akan menjadi pedagang tempe adalah pejabat juga ? Untuk mengeruk uang rakyat kecil kembali, untuk mengambil sisa-sisa korupsi yang lolos dari tanganya di tempat ia bekerja ? atau uang halal rakyat direbut secara paksa, dengan dalih jualan tempe dan tahu, dengan bengis merebut lahan rakyat kecil ?

Ini perkiraan yang tidak masuk akal, karena pada umumnya mereka tidak mau kerja keras apalagi berjualan tempe dan tahu yang untungnya sangat tidak menggiurkan – recehan – barangkali tidak menitikkan air liur mereka, yang paling senang mereka lakukan adalah menggunakan jalan pintas – potong kompas – dengan meminta ijin impor dari pemerintah dengan berbagai cara kotor untuk kemudian menjadikan kedelai impor sebagai senjata pamungkas untuk memeras rakyat kecil, dengan menimbun dan memblokade setiap kelancaran distribusi, dengan menimbun barang kebutuhan pokok – baca kedelai – dia akan bisa mempermainkan harga yang tidak lazim dan disinilah kebobrokan mereka ditampakkan, dan inilah kebanyakan pemegang amanah penderitaan rakyat (baca : pejabat, dan kroninya) bermain.

Atau tahu dan tempe akan punah di negeri ini ? Aku tidak rela, apakah tanah kita tidak cukup subur untuk bertanam kedelai ? Ataukah tidak mungkin pupuk diturunkan, pembasmi hama diturunkan guna mempertahankan produksi kedelai yang pasti bisa berlimpah dinegara ini, Indonseia yang sangat subur. Tulisan terakhir ini adalah solusi dari pertanyaanku yang mungkin mengandung maksud yang tidak terpuji, menghujat, menuduh dan memperolok sebagian pejabat, dan menyinggung perasaan pejabat yang lurus, dan saya tidak ada sedikitpun hati untuk menyakiti siapapun, seandainya ada pejabat yang saya sebutkan diatas ( buruk, korup dan inkompeten)– mengertilah aku mengetuk hatimu, mumpung sedang menjabat dan bisa berbuat banyak serta baik, untuk segera sadar dan melakukan sesuatu yang bisa menyelamatkan dirimu dan orang banyak, dengan melaksanakan hati nurani yang tersisa – atau kalau pejabat yang jujur – mengertilah aku menguatkan tekad dan maksud baikmu bahwa prasangkaku salah, anda tidak demikian, anda pejabat yang ikhlas dan bisa menghadap Allah Swt dengan tidak was-was, karena melaksanakan semua amanah yang kalian emban, aku turut berdoa untuk anda semua pejabat baik, kekasih Allah Swt – bahwa kita memang sudah menemui zaman yang sulit, jangan lagi ada yang dipersulit, apalagi menggunakan kesempatan sulit ini untuk mengeruk keuntungan pribadi dan golongan, sangat tidak terpuji.

Marilah dalam hal ini semua dari kita tidak perlu menyalahkan orang lain, kita berdoa bersama dan menyadari, KITA berada diatas negeri yang subur makmur, mengapa kita bisa seperti ayam mati dilumbung padi ? Menyedihkan dan mengherankan, apakah sawah dan ladang sesubur ini tidak bisa menghasilkan kedelai barang satu ton sehektarnya ? Atau satu kuintal atau satu kilo perhektarnya ? Apakah kita tidak bisa mencontoh negara lain yang lebih menyadari dirinya sebagai bangsa yang merdeka dalam arti yang sebenarnya ? Surplus dan swasembada pangan adalah impian yang pernah kita rasakan di era 80 an, apakah itu muskil untuk dilaksanakan saat ini ?

Kita bangsa yang ramah lingkungan tetapi mengapa kini hal itu dilupakan ? Kita bangsa pejuang mengapa semangat ini dimatikan ? Kita bangsa agraris mengapa identitas ini kita singkirkan ? Kita bangsa terhormat mengapa kehormatan kita kusamkan ? Jadilah jatidiri bangsa yang benar besar dan besar benar-benar. Setiap kejadian ada hikmahnya bila kita mau mengambilnya. Ayo kita menjadi bangsa yang mandiri secepatnya, bukan mulai dari mana dan dari siapa, tetapi mulailah dari sekarang dan tiap pribadilah yang melakukannya, selamat berjuang, selamat berjuang Allah Swt menyertai dan mengkabulkan usaha kita.


Depok medio Januari 2008

Iskh@n.

IKLAN DI BLOG SAYA

DAFTAR PAYPAL GRATISS..!!!

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.