SEO YANG MENDATANGKAN DUIT

BITCOIN WALLET

Jumat, 25 Juli 2008

Nasionalisasi

Nasionalisasi, adalah menarik kembali milik (aset) nasional (negara) yang dikuasai pihak asing kembali menjadi aset-kepemilikan nasional. Aset nasional yang pada hakekatnya adalah aset rakyat.

Negeri zalim ini (baca :negeri muslim, khususon Indonesia) adalah negeri yang gemar dan hanya bisa pongah, arogan dan bertangan besi bila berhadapan dengan rakyat lemah (baca :aktifis muslim), hukum ditegakkan setegak-tegaknya, undang-undang (KUHP) diperdengarkan dengan jelas, kata-kata sakti subversif, teroris, anarkis dan melanggar HAM sangat nyaring terdengar, akibatnya berapa banyak aktifis muslim yang syahid ditangan para antek syetan, la'natullah alaihi,
ini dan tidak mungkin bagi para muslimin menguasai senjata api di negeri rezim astinapura ini, rezim yang menegakkan dur angkara (kejahatan dan angkaramurka), negeri materialis, negeri yang tidak pernah mau belajar, menjadi gedibal pitulikur (kacung nomor 27....paling goblok), negeri bercokolnya syetan (sayang dia mewakili kita dengan gelar YANG terhormat...), menjadi jongos yang tidak punya kreatifitas sama sekali hanya miturut dhawuhe sinuwun gusti.....(hanya menurut peritah tuan yang bisa kami mintai.....) yang kita semua tahu siapa tuannya para pejabat dan YANG BERKHIANAT anggota DPR/MPR..... siapakah dia ?
1. Amerika serikat dengan konconya
2. Kaum Kapitalis dengan merk dagangnya, terkuat adalah Yahudi, yang dilindungi lagi-lagi AS,      memang amerika serikat seperti dukun AS, penjagal wanita, bukan pria, dia tidak pernah      mau berperang dengan negara yang kuat, hanya menyerbu negara yang lemah, dan mereka      adalah kaum yang mayoritas kafir.
3. Kaum kapitalis dalam negeri penunggak BLBI, Koruptor, dan Anjing-anjingnya.

Kalau saya katakan semua kebusukan ini, saya harus istighfar, karena begitu banyak hal yang tidak bisa kami (rakyat kecil nan lemah lagi fakir dan miskin) lakukan kecuali berkata, dan secara emosional kata-kata kami menjadi kasar, menjari tidak bernalar dan menjadi tidak terkendali.....ini sebagian besar dari kami,...... apakah ingin agar para mujahid kita menjadi negeri muslim yang sebenarnya yang berdasarkan Al-Quran dan Hadits, dan memang gerakan kita harus dikoordinir, dengan harus sangat elegan, rapi tetapi bervisi, sehingga pada saatnya Khilafah Islam hanya menunggu waktu saja, tidak usah lewat copy darat lewat milis ini pun kalau mau mari kita siapkah Khilafah Islam itu.

Kembali ke dalam negeri Astina Pura, yang dengan IDIOT-nya memberikan segalanya untuk ASING (AS, KAPITALIS, KORUPTOR dkk), bumi beserta isinya, tanah beserta tambang emas, perak, intan, timah, diberikan "dengan senang hati" kepada Tuannya (sinuwun gusti), saya hanya geram dan berpikir apakah yang memimpin negeri ini hanya para PECUNDANG YANG PENGECUT SEKALIGUS IDIOT ??? Privatisasi boleh, tetapi jangan yang jadi urat nadi rakyat, jangan menjadikan Aset Negara yang Menguasai Hajat Hidup Orang (rakyat) banyak malah diserahkan pada pihak asing lewat salah satu jalannya PRIVATISASI, apa ASINGISASI ? UU MIGAS, UU PERDAGANGAN, UU Perbankan dan  semua undang-undang adalah "wangsit" (bisikan) dari ASING, kalau tidak becus membuat undang-undang  mengapa memaksakan diri membuatnya ?? atau wakilkan saja pada orang asing biar hancur sekalian, Anggota DPR/MPR nya juga boleh impor (para Zionis, AS, antek-antek kapitalis lain, juga para cukong),...

Karena dengan adanya penguasaan pihak asing atas aset negara yang menguasai hajat hidup rakyat banyak maka seolah-olah para pemimpin (yang zalim nan bodoh) ini memberikan dan memasrahkan nasib rakyat kecil nan lemah kepada pihak asing, mencocokkan hidung sendiri kepada bangsa asing, merelakan diri dijajah pada begundal syetan....

Saya yakin sekali bila para pejabat (presiden, MPR/DPR) punya nyali dan otak cerdas, maka nasionalisasi aset negara harus segera dilakukan, apapun resikonya..... tapi saya pesimistis untuk hal itu, orang yang terbiasa dijadikan gedibal pitulikur tidak punya nyali, tidak punya kreasi, tidak punya daya juang, takut akan kehilangan petunjuk, takut melangkah tanpa "benang merah" dari sinuwun gusti nya.... ini kiamat, dan kapsul manjurnya hanya satu Khilafah Islam (menjadikan negeri ini berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits (Daulah Islamiyah Indonesia : DII) seharusnya yang menggantikan semua kebobrokan ini.

Solusi : nasionalisasi segera harus dilakukan, atau akan ada revolusi sosial ?
Para pejabat dan pemimpin segera menyadari bahwa menjadi jongos itu tidak punya peluang, tidak punya kekuasaan sesungguhnya, kita bernafas dinegeri sendiri tetapi mengapa harus rela dijadikan boneka, dijajah, dijadikan jongos, antek bagi negara asing, kalau kita masih merasa sebagai manusia yang merdeka secara hak, dan berdiri diatas bumi sendiri, tidak diatur orang asing yang notabene adalah penjajah.

Harapanku adalah besar, walaupun kemungkinannya sangat kecil. Karena sekuat apapun kebathilan akan dikalahkan Allah SWT dengan para muslim yang istiqomah. Mari kuatkan ekonomi muslimin, menjadi jaringan yang kuat dan bisa mendikte negeri sendiri yang pasti akan berguna bagi anak cucu kita. Astaghfirullah.....



Tidak ada komentar:

IKLAN DI BLOG SAYA

DAFTAR PAYPAL GRATISS..!!!

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.