Bukan pemuda sejati yang melihat orang lain lebih dari dirinya kemudian dia membandingkan dengan kejayaan/kekayaan orang tua dan nenek moyangnya, sedangkan dia sendiri memandang remeh kepada orang lain itu, tapi anehnya dia sendiri tak sehebat orang tua/nenek moyangnya, dia pemuda yang palsu, tidak sejati.... dan pemuda yang sejati adalah yang mengatakan inilah diriku, akan kubangun kejayaan yang lebih baik dari orang tua dan nenek moyangku... dan dia adalah memang pemuda yang bermanfaat, cikal bakal lebih jaya dari orang tua dan nenek moyangnya.
Dan penulis mengumpamakan sebuah negara, yang mayoritas adalah pemudanya yang palsu (selalu dibawah bayang-bayang orang lain sekalipun itu orang tuanya sendiri..), saya yakin sekali negeri itu akan carut marut di segala bidang, ekonomi yang terpuruk, keamanan yang tidak terjamin, keadilan yang dipaksakan, kesemrawutan di jalan dan masih banyak kejanggalan dan ketidak teraturan yang pasti terjadi...... karena negeri itu dihuni dan dinahkodai oleh "bekas" pemuda yang tidak punya potensi diri, jati diri dan intelektual diri, dan terakhir inner powernya, inner kreasinya, serta akhlaknya sangat rendah, dan pada akhirnya mutu dirinya jadi sangat anjlok...duapuluh tahun kemudia saat mereka tampil dipermukaan sebagai pemimpin dan sebagai pejabat - terjadilah apa yang harus terjadi - maka negeri itupun kolaps, krisis berkepanjangan dan tidak menemukan jalan keluar melainkan hanya dengan saling sikut, saling cakar, saling menyalahkan antara satu dengan yang lainnya,.... ini kiamat kecil, tatanan kehidupan yang seharusnya dinikmati rakyat kecil malah menjadikan rakyat kecil bulan-bulanan permainan "kotor" bekas pemuda palsu tadi (anak bapak, anak mama atau anak-anak yang lain yang menggambarkan ketidak merdekaan mereka dalam mengambil sikap ataupun keputusan yang logis efektif dan efisien, bentuk kronis ketergantungan akan sosok lain dan berubah menjadi kejumudan kreasi, inovasi, dan instuisi yang berakibat menjadi sosok yang gamang dalam mengambil keputusan, keminderan dan tidak pernah percaya diri).
Tahukah anda negeri mana yang saya maksudkan ? Dan bayang-bayang siapa yang saya tujukan ? Dan ini terjadi di negeri kita sendiri,.... negeri yang kita cintai, negeri tempat kita tinggal menghirup udara yang mulai makin berpolusi -mencemari raga, meracuni jiwa -dan pemuda yang sejati haruslah segera dibentuk dan diejawantahkan dalam pendidikan akhlak yang mulia, karena memang manusia semua sudah beres, tidak ada yang salah tentang kecerdasan, eq,iq,aq,sq dan qq lainnya, yang perlu ditingkatkan adalah perbaikan akhlak (seperti turunnya Rasul terakhir adalah untuk memperbaiki akhlak manusia) dan setelah akhlak menjadi baik, kebaikan dan keadilan, krisis dan konco-konconya akan hengkang dari negeri ini, ini makan waktu, tetapi harus segera dilaksanakan.
Lantas kita bertanya, berapa sih dari sederet pejabat dan pemimpin yang "tidak berada dibawah bayang-bayang" Amerika Serikat dan sekutunya? Berapa jumlahnya? Siapa beliau??
Anda tidak bisa menyebutkan siapakah beliau gerangan makhluk nan langka di bumi pertiwi ini.....kalau ditemukan segera saja angkat beliau menjadi Presiden dan akan segera terkikis habis apapun krisis yang ada disini, karena beliau independen, kreatif, bernyali dan tentu genius, serta berakhlak mulia, bagi bangsa dan rakyatnya........tetapi nyatanya para yang terhormat tidak demikian adanya karena mereka bekerja dengan gamang dan menunggu petunjuk dan restu dan negara asing, maka Indonesia akan semakin terpuruk, semakin banyak hutang, semakin tergantung, semakin terjajah, semakin menjadi GEDIBAL PITULIKUR dari negara asing tersebut, ....tidak kasihankah kita sebagai ORANG YANG LAHIR DULUAN bila menggadaikan negeri ini kepada pihak asing yang jelas tidak BERPIHAK KEPADA RAKYAT INDONESIA ini ? Bayi-bayi suci yang akan lahir 10,20,50,100 tahun yang akan datang haruskah menanggung BEBAN dari perbuatan kita yang PENGECUT, selalu dibawah bayang-bayang negara lain yang merupakan SRIGALA bagi DOMBA rakyat kecil, hanya hamba SRIGALA itu saja yang selamat, dan bisa tersenyum, bisa bebas tertawa, bisa berjingkrak,....tetapi saya yakin jiwa dan raga mereka terikat erat oleh pola-pola aturan sang srigala , seperti boneka piaraan, bahkan lebih tidak punya alternatif dari itu- ia sama dengan zombie-, ini FAKTA dan tidak usah dipungkiri. Kapan kah INDONESIA yang tercinta ini merdeka ? Sampai kapan ? Sampai Khalifah Islam mengangkatnya......
Hiduplah yang mulia (bermanfaat, berakhlak tinggi) dan matilah (sebagai)syuhada (disemua jalan Allah Swt).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar