SEO YANG MENDATANGKAN DUIT

BITCOIN WALLET

Sabtu, 21 Juni 2008

Renungan

Suatu sore.......

Jalan disekitarku tidak seperti biasanya, senyap.... tidak ada derap kaki petani yang pulang dari sawah, tidak ada seruling gembala yang menggiring ternaknya pulang, tidak ada cicit burung gelatik menjelang terbenam sang bagaskara, tidak ada orang lain selain aku.... dalam kesunyian, kemanakah semua itu ? Kemanakah mereka ?

Aku terkejut mendengar pertanyaan itu, ini di Jakarta, dan aku hanya dalam lamunan, kejadian itu ternyata de ja vu kurang lebih 10 tahun lalu, waktu aku masih bujangan, sering merenung diri diambang senja, dengan bertabur rona lembayung yang mempesona, angin sepoi dan belasan bangau menapaki lazuardi segera pulang ke sarang semayamnya bersama keluarga....

Jakarta boro-boro bisa merenungi, yang ada hanya keluh dan kesah, sumpah dan serapah, caci dan maki, tiada henti,.... kesal dan dongkol, tapi yang paling nyata adalah ketidakberdayaan yang menggelayuti setiap jengkal langkah, setiap tarikan nafas, ini begitu berat.... Jakarta, aku menjadi makhluk lain tatkala aku memasuki lorong gelap, pengap dan legammu.... mengapa ? Apakah aku ini memang dikhususkan untuk sekedar mengisi Jakarta walau dalam hierarki yang paling rendah, dengan jatah oksigen paling sedikit ? Ini tidak adil..... dan untuk saudaraku yang kongruen denganku... apakah tidak lebih baik kita pulang ke desa, membenahi sawah ladang yang terbengkalai, membenahi semangat mencintai negeri ini bukan hanya dengan demo, demo dan demo ? Inilah hasil renungan sore ambang senjaku di Jakarta, keluhan yang merupakan koor dari sejawat, dan sederajatku....

Lalu aku tersenyum, entah senyum untuk apa, mengenang 10 tahun lalu, atau untuk melupakan sejenak pedih perihku dalam mengarungi kehidupan yang tidak bersahabat ini, hanya ada satu kebanggaanku aku masih bisa bersyukur kepada Nya....

Depok, medio Juni 2008

Tidak ada komentar:

IKLAN DI BLOG SAYA

DAFTAR PAYPAL GRATISS..!!!

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.