Nusantara....
Adalah rangkaian zamrud yang terbentang di khatulistiwa, yang hijau ranau menyejukkan siapa saja yang memandangnya, menitik air liur sang imperialis pada jaman dulu, dan terjadilah gabungan dan rajutan keindahan ini menjadi satu... Indonesia. Tidak ada iklim sebersahabat di negeri kita, di philipina ada badai, di australia ada badai bahkan iklim yang lebih ekstrim, dan di negeri tercinta hanya ada dua iklim yang keduanya sangat nyaman untuk hidup damai, kemarau tidak terlalu lama hanya 5-6 bulan dan penghujan pun sama panjangnya, ini anugerah terindah yang dimiliki bangsa ini, semua tanaman menjadi subur karena banyaknya gunung berapi di nusantara ini, gemah ripah loh jinawi kata Mahapatih Gajah Mada tempo doeloe, sayang itu tidak benar 100% loh jinawi adalah tanah yang sangat subur, tetapi gemah ripah alias makmur dan merata belum terjadi, ada yang salah ?
Adalah penghuninya yang salah, bukan cara tidurnya yang salah, bukan cara jalannya yang salah, tetapi cara hidupnya yang salah sehingga si cantik nan molek ini "diobok-obok" neo-imperialis dalam bentuk penjajahan mental, ekonomi dan budaya, si cantik nan molek tak secantik dulu lagi, akibat ulah segelintir anak bangsa yang rela bertingkah laku tidak sesuai dengan adat dan tradisi nusantara yang damai dan mengesampingkan individualis, hedonis, materialis..... nusantaraku menangis panjang......
Aku termasuk sama dengan Anda, mencintai negeri ini, biar dikatai negeri paling korup, biar di katain rajanya pembajak, biar dikatain negeri carut nan marut, aku tidak bergeming inilah negeriku yang kucintai..... walau dengan butir-butir air mata kesedihan yang mendalam dan tidak menetes lagi (aku bermuram durja dalam dilema, atas kepapaan, kenestapaan, ketidakberdayaan, keterpurukan, keterbelakangan, kesenjangan, marginalisasi dan alienasi, untuk makhluk dhuafa seperti aku dan sejawatku.....) namun begitu aku tetap mencintai negeri ini, lebih dari mencintai diri sendiri,......
Harapan yang ada dalam dada tidak pernah lekang dan terkubur, bahwa negeri ini akan berjalan setara dengan negeri lain, damai dan ada berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami kaum dhuafa bisa tidur dengan nyenyak dan bangun dengan mengulum senyum,.....
Depok, 22 Juni 08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar