Penantian Yang Panjang

BERBICARA POLITIK
Obama barrack husein,.... datang ke Depok tanggal 10 Nopember 2010 kemarin,...saya tidak sempat melihatnya, dan memang pengawalan begitu ketat dan hanya orang tertentu yang bisa melihatnya (bukan orang sakti,...bukan paranormal) tetapi mereka yang masih dalam lingkaran kekuasaan kenegaraan. Berbicara politik maka kedatangan Obama barangkali banyak manfaatnya dan sekaligus ada mudharatnya, tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa efek samping, begitu pula kedatangan Obama,...bagi saya tidak ada artinya sama sekali karena saya orang kecil, atau tidak terasa secara langsung kedatangan presiden #1 dunia ini. Tetapi mudharatnya jelas, semua jalan yang biasa saya lalui diblokir, saya yang tukang service komputer dirazia juga, bawa obeng ditanyain untuk apa ? Saya harus menjawab dengan benar dan tidak mencla-mencle, kalau itu yang terjadi saya ditahan,...itu sebuah mudharat bagi saya, namun dasarnya saya tidak ada maksud jahat apapun maka ketika ditanya oleh aparat negara saya bisa jawab dengan benar pak ini obeng saya pakai untuk membuka casing komputer, dan yang kecil saya pakai untuk membuka baut LCD, boleh saya praktekkan,.... dan saya berhasil "lolos" dari razia itu, bagaimana dengan saudara saya yang lain yang seprofesi tetapi tidak bisa menjawab dengan benar seperti saya, atau SIM nya ketinggalan atau dia salah ucap ? Yahhhh... orang kecil selalu "was-was" dengan keadaan dirinya disituasi seperti ini. Padahan orang kecil lebih sedikit dosanya dan lebih banyak gunanya dibanding dengan para penyelenggara negara yang kurang baik. Yang terjadi mereka yang "buruk rupa" malah dipersilahkan dengan baik dan yang baik karena rakyat kecil dan jauh dari lingkaran kekuasaan negara maka mereka dicuekin, atau dicurigai.

BERBICARA KECINTAAN KITA PADA INDONESIA
Yang paling cinta kepada indonesia adalah jelas-jelas rakyat kecil, yang tidak pernah meanghamburkan uangnya keluar negeri indonesia, yang tidak pernah korupsi uang negara (barangkali karena tidak sempat/tidak ada kesempatan), tetapi ketaatan rakyat kecil negeri ini adalah nomor satu didunia, BBM dinaikkan tetap nurut (yang demo bukan rakyat kecil tetapi orang yang dibayar untuk kepentingan tertentu), SEMBAKO naik diam saja, GABAH dan PADI harganya hancur tetap tersenyum dan tidak takut mengayunkan cangkulnya, menanam padinya, tanpa protes kepada negara yang menzaliminya (baca:penyelenggaranya), Tarif dasar listrik dinaikkan, rakyat menurut saja, karena tidak ada pilihan yang bagus, beli genset sendiri mahal juga, belum lagi ada BBM yang sudah dan selalu dinaikkan, dan masih banyak contoh kesabaran rakyat kecil di Indonesia lainnya. Saya hanya khawatir bila ada "orang kuat" yang PRO RAKYAT KECIL secara IKHLAS kemudian dia mengusulkan perubahan FRONTAL DAN DRASTIS maka dia akan menuntun ke REVOLUSI SOSIAL, dan ini peluangnya terbuka lebar. Bagi para penyelenggara negara sebaiknya segera bertobat dalam kemaksiatan dan khianatnya kepada rakyat kecil. Selagi mereka masih "nurut", dan belum mengikuti "orang kuat yang budiman" alias Ratu adil.

SOLUSI
Berbicara apapun mengenai kebijakan pemerintah, bagi kami rakyat kecil memang tidak ada pilihan, kalau tidak setuju juga percuma, dan kalau setuju sering sekali makan hati karena dirugikan. Contoh :kebijakan tentang buruh dan pekerja, di Indonesia ada kerja sapi perah namanya kerja KONTRAK, dan ketika diterima adalah setelah lebaran dan berakhir kontrak sebelum lebaran, biar tidak mendapat THR, bijaksanakah kebijakan ini untuk rakyat ? Bensin bersubsidi dibuang subsidinya, siapa yang paling dirugikan dan merasakan dampaknya ? Rakyat kecil semua jadi mahal, dan uang subsidinya kemana ? Jangan mengambil barang negara yang pada hakikatnya milik rakyat dengan cara yang bathil seperti ini. Seribu alasan bisa diungkapkan tetapi kenyataan keadaan kami yang tidak kunjung berubah bisa membantah semua argumentasi yang ilmiah dan logis sekalipun,....
Terima kasih