Peduli Yang Bagaimana ?
Pertanyaan yang naif ? Pertanyaan yang bodoh atau orang yang mengigau ? Siapa yang tidak peduli dengan Indonesia ? Semua orang Indonesia peduli dengan tanah airnya tentu. Saya bertanya sekali lagi, siapa yang peduli dengan Indonesia ?
Kalau sekilas anda menerka dan mendengar pertanyaan tadi boleh jadi seperti sebuah pertanyaan yang naif, tetapi dari balik kenaifannya itu bukankan merupakan rahasia umum yang sesungguhnya ? Siapa yang peduli dengan bangsa ini ? Andakah orangnya yang dengan lantang mengatakan saya sangat peduli dengan Indonesia. Sangat cinta dengan bangsa ini, sangat mendukung semua kemajuan dan kemakmuran bangsa ini. Dan lain sebagainya, tapi apakah anda sadar mengatakan hal itu bahwa semua yang anda maksudkan hanya "pepesan kosong" sesuatu yang tampak berharga tetapi nyatanya NULL besar ?? Oke lah kalau anda mengatakan bahwa anda peduli dengan bangsa ini apakah yang anda lakukan setiap hari ? Menerobos lampu merah, mengulur waktu istirahat, datang telat lima menit, korupsi kecil-kecilan misalnya membawa pensil dari kantor untuk anaknya yang masih SD, menunggak pajak atau bahkan tidak membayar pajak, menunda-nunda pembayaran hutang kepada tetangga, iri dengan kemajuan tetang yang sama satu kantor, curang dalam berjualan, mengurangi takaran dan timbangan, sangat pelit dan mencari keuntungan yang tidak rasional, memalsu tanda tangan, menjual barang kadaluwarsa, memungut "sampah" beserta tempat sampahnya yang masih dipakai, meminjam kepada saudara tanpa pengembalian yang pasti, hutang yang tidak pernah dihitung, piutang yang diriba kan,mengoplos bensin dengan campuran sehingga bisa melipatgandakan untungnya, membuat SIM "nembak" tidak mau repot, damai di jalan dengan polisi untuk menghindari TILANG (dua-duanya sepakat dalam kesepakatan yang menghancurkan bangsa ini), menyuap pejabat, membobol bank dari internet, memalsukan uang dan lasin sebagainya, yang kebih berat misalnya menjadi kurir narkoba, membunuh bayi yang belum lahir (aborsi), sex dan pergaulan bebas, kumpul kebo, pesta sex dan miras,....INIKAH yang anda maksud dengan PEDULI akan bangsa ini ? Yang ada memang kenyataannya demikian yang tidak ada hanya wacana dan tidak bisa diwjudkan dalam kehidupan sehari-hari. 10 persen orang yang benar-benar ikhlas dan peduli dengan bangsa ini, 5 persennya rakyat kecil dan sisanya wong cilik,...lha yang 90% nya mana? Mereka adalah kebanyakan orang Indonesia yang saya sebutkan kelakuannya di atas, bukan person yang saya serang tetapi komunitas dari bangsa ini yang "menjurus" kearah ilustrasi yang saya sebutkan. Tidak adanya tauladan yang baik dari Pemimpin sehingga rakyat hidup semaunya sendiri, dengan berhukum rimba. Hukum yang ada di Indonesia, sudah punah beberapa dasa warsa lalu (khusus untuk rakyat yang tidak punya uang hukum dalam posisi masih tegak-tegak saja, tak condong dan serong sedikitpun), inikah yang bernama PEDULI dengan Indonesia ? Memperbaiki citra ataukah menodainya ? Ini baru pertanyaan naif dari saya, tidak ada yang sempurna di dunia ini, tetapi hendaknya jangan semua dibikin "rusak" dan menambah ketidaksempurnaan yang ada,.....
Peduli
Saya katakan tidak harus dengan uang kita pun bisa peduli dengan bangsa ini, yakni membuat kebiasaan yang baik dan benar ditularkan kepada keluarga dan tetangga kita, menjadi orang cerdas yang jujur, bisa dipercaya dan menyampaikan apa yang seharusnya disampaikan dengan baik, bukan permisif, bukan masa bodoh dengan lingkungan sekitar, karena selama ini kita tidak pernah peduli dengan lingkungan yang ada disekitar kita (lha wong urusan saya saja rumit ngapain "ngurusin" masalah orang lain),...peduli lain sekali dengan "ikut campur tangan tanpa diundang", lain sekali, peduli mengandung keikhlasan dan solusi sedangkan campurtangan akan mengakibatkan persoalan baru. Percayalah bila setiap individu bangsa ini TIDAK PERMISIF dan tidak individualis maka akan terbentuk lagi jalinan-jalinan kebersamaan bangsa ini, dengan adanya jalinan kebersamaan akan menimbulkan kesepahaman nasional yang mengarah kepada kebangkitan nasional yang kesekian kalinya. Peduli dengan orang tua yang akan menyeberang jalan raya sementara dia sendirian adalah contoh kecil dari kata peduli, tidak memberi kesempatan kepada rekan untuk melakukan kecurangan dan korupsi juga sebuah kepedulian kepada bangsa ini, lakukan hal yang kecil dulu yang kita mampu, dari individu yang sadar dan beramal dengan ikhlas untuk mengentaskan bangsa ini dari berbagai sakit, saya yakin dengan sadar bahwa bangsa ini akan segera sembuh, segera menjadi bangsa yang disegani bangsa lain, bukan jadi sasaran tembak, jadi sapi perahan, jadi bulan-bulanan, jadi permainan, jadi peliharaan, jadi jongos dan kacung bangsa lain, dan terakhir hanya bangsa ini dari dalam yang bisa menghilangkan semua penyakitnya, karena yang tahu persis penyakit bangsa ini adalah bangsa ini sendiri, bukan bangsa lain, bukan komentar dari pihak lain,.....saatnya para pemimpin dan rakyat menyadari bahwa yang kita cari bukan hanya materi untuk diri sendiri, tetapi tatanan yang baik, bangsa yang terhormat, negeri yang teratur yang akan kita persembahkan untuk anak cucu kita nanti. Dan jelaslah hal ini masih merupakan wacana yang sudah dijadikan prasasti, entah kapan akan segera terwujud, tapi masih ada harapan, salah satu jalan menuju harapan itu adalah kepedulian kita, dari diri kita, dari hal yang bisa kita kendalikan, dari sekarang dan LET'S GO.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar