Pastilah semua orang pernah mengalami peristiwa yang satu ini, kesulitan hidup. Dan kesulitan hidup adalah sebuah dinamika dari kehidupan itu sendiri, bila orang tidak pernah mengalami kesulitan hidup maka dia tidak akan pernah tahu betapa indahnya kemudahan dan kebahagiaan dalam hidup.
Semua orang pernah mengalami pasang dan surut hidup ini, pernah bahagia dan pernah mengalami kesulitan, itu yang membuat hidup jadi lebih berarti dan tidak menjadi hambar dan monoton,.... bisa kita bayangkan bila hidup ini indah terus tidak pernah ada kesedihan, tidak pernah ada kesulitan dan penderitaan, tidak ada tangis dan duka, maka manusia tidak pernah tahu apa arti sesungguhnya kebahagiaan dan kegembiraan tersebut, karena belum pernah merasakan kesedihan dan penderitaan. Demikian juga bila manusia tidak pernah merasakan kebahagiaan alangkah malangnya dia, yang ada hanya derita dan nestapa sepanjang hidupnya, tidak ada keindahan sedikitpun, hidup yang "full" dengan sedih pun tidak tahu apa arti sedih, sudah biasa, dia pun tidak tahu apa itu bahagia. Dan untungnya tidak ada diciptakan oleh Allah Swt hidup yang monoton itu, yang ada adalah hidup yang indah ini dengan dinamika kesedihan (kesulitan) dan kebahagiaan (keberhasilan dan kemudahan), dan inilah fakta dari hidup di bumi ini.
Hidup itu indah karena kita mengalam sedih dan bahagia silih berganti, tetapi kalau kita kaji lebih detil, ternyata manusia lebih banyak diberi kebahagiaan daripada kesedihan, manusia gampang melupakan kesedihan bila datang kebahagiaan. Tetapi sebagai muslim saya percaya bahwa sesudah kesulitan ada kemudahan (QS : Alam Nasyrah), dan Allah tidak pernah membebani kesulitan sebatas kemampuan kita (QS- Al Baqarah), dan dengan demikian bisa kita simpulkan bahwa kesulitan seberat apapun sebenarnya "masih dalam batas kemampuan" kita untuk menguraikan dan menyelesaikannya, ini kenyataan yang memang demikian adanya, bila kita sekuat tenaga mau dan bertekad bulat menyelesaikan kesulitan ini "digaransi" berhasil, ini sebuah kepastian. Namun : kebanyakan dari kita tidak pernah mau dan enggan mencurahkan segala daya dan upaya dalam menyelesaikan masalah dan kesulitan yang kita hadapi,.... kesulitan dan masalah malah kita tinggal lari, kita tidak mau menghadapinya dengan keyakinan bahwa segala kesulitan dan masalah memang masih "diwilayah" kemampuan kita untuk menyelesaikannya, ingat : ujian diberikan sesuai kelasnya. Dan perlu diketahui bahwa lari dari masalah dan kesulitan yang seharusnya diselesaikan akan "menambah" masalah baru, dengan menghadapi dan dengan tekad bulat mau menguraikan dan menyelesaikan kesulitan itu pasti, pasti dan pasti terselesaikan, pasti teruraikan "sekusut" apa pun persoalan yang "diberikan dan diujikan" kepada kita.
Terkadang meyakinkan diri kita sendiri itulah yang menjadi "satu langkah sulit" dalam menguraikan dan menyelesaikan masalah dalam hidup ini. Satu hal yang perlu kita hargai dari diri kita sendiri, bahwa bila kita menghadapi masalah dan kesulitan, betapapun gagalnya TOH kita masih hidup, bila belum terselesaikan secara tuntas bukan berarti gagal,.... butuh waktu beberapa hari lagi saja untuk menyelesaikannya. Lalu yakinkan diri kita bahwa :semua kesulitan masih dalam "batas kemampuan" kita untuk menyelesaikannya, ibarat bertanding lawan tanding kita (masalah, kesulitan, ujian hidup) adalah masih "dibawah" kekuatan kita untuk mengalahkannya.
Hargai diri anda dengan membuat harapan yang baik dan doa kepada Allah Swt, bagi muslim dan bagi saudaraku yang non muslim, ada cara dan adat yang tertentu untuk mengungkapkan bahwa manusia mempunyai kekuatan yang diberikan untuk menyelesaikan semua ujian yang diberikan Oleh Yang Maha Pencipta. Dan keyakinan diri adalah modal awal yang baik untuk mengatasi kesulitan hidup, badai pasti berlalu.
Harapan penulis adalah bahwa lebih baik kita bersyukur dan berharapan baik kepada Allah Swt (dalam segala kesulitan hidup) dan terus maju dan menjalani hidup yang sulit, daripada kita mengeluh dan lari dari masalah dan himpitan kesulitan yang menyertainya. SESUDAH KESULITAN "PASTI" ADA KEMUDAHAN.
Depok, medio Maret 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar