Kehilangan orang yang menyayangi kita dalam jangka waktu lama akan lebih terasa dari pada kehilangan orang yang kita cintai.
Memang pada awalnya, orang yang menyayangi kita barangkali kita acuhkan, kita abaikan, tetapi semakin kita abaikan dia semakin memberi perhatian dan dukungan kepada kita, karena dasarnya dia memang sayang kepada kita. Barangkali kita menjadi sebel, kok sok perhatian, kok sok sayang dan lain sebagainya, padahal mereka memang ikhlas mendukung dan menyayangi kita - tidak ada pamrih - dan kita tidak pernah menyadari kehadirannya adalah sebagai "pelumas" kehidupan kita sebagai pelancar semua urusan kita dan sebagai penyemangat hidup kita atau bahkan ada yang seperti "memuja" kita, dengan mereka ada akan membuat hidup kita jadi lebih ringan, lebih berarti dan ada tempat untuk "curhat", ada tempat untuk berbagi. Kita seringkali meniadakan fungsi tersebut kepada orang-orang yang memang benar-benar sayang kepada kita, padahal dalam efek jangka panjang dukungan dan kasih sayang yang tulus ini seperti sebuah kebutuhan, kita akan butuh dukungan, penyemangat, tempat curhat dan lain sebagainya, yang kalau orangnya masih ada didekat kita, terkadang kita tidak pernah menyadarinya bahwa mereka "begitu berarti". Kapan terasa begitu berartinya mereka ? Tentu setelah mereka tidak lagi didekat kita, tidak lagi bersama kita, atau kita memutuskan silaturahmi atau kita marah dan ngambek pada mereka, sehingga kita jadi merasa tidak enak sendiri menerima dukungan, saran, curhat dan penyemangat dari mereka, dan itu akan berlangsung setelah kita jauh dari orang-orang yang menyayangi kita.
Sementara orang yang kita cintai adalah merupakan bagian hidup dari kita, kehilangan mereka - karena sebab yang menyakitkan :putus cinta misalnya, atau dikhianati: maka hati kita akan sakit sebentar, paling lama (kalau saya rasakan selama 3 bulan saja, sehabis itu kita sudah baik-baik saja dan bahkan sudah dapat gantinya), lain halnya dengan orang yang menyayangi kita, dia tidak "menonjol" keberadaan dan maknanya buat kita, tetapi setelah mereka tidak ada lagi disisi kita (pergi meninggalkan kita karena sebab yang sama :kita putuskan cintanya, kita khianati, kita usir dlsb: maka yang terjadi adalah menyesal berkepanjangan, ada bagian yang hilang yang tidak bisa tergantikan dari orang yang menyayangi kita tadi, yang biasanya dapat sms pemberi dukungan, pemberi semangat, telpon yang berisi doa untuk kebaikan kita, surat untuk dibaca agar hati kita senang,..... semua itu tiada lagi, dan kalaupun dapat gantinya anda akan menyesuaikan diri lebih lama, anda akan tetap kehilangan "individunya dia" yang memang unik dan tak tergantikan,...
Solusi :bijaksanalah dalam membangun relasi, saling memberi dan menerima, bukan maunya menerima dan meminta tanpa mau memberi, sedikit saran, menyesal datangnya ternyata dikemudian hari,...
Tahun 1430H, 4 Muharram, bertepatan dengan tahun baru 1 Januari 2009.
(saya tujukan untuk saudariku Siti Alfiah)
1 komentar:
terima kasih. saat ini saya benar2 drop.
Posting Komentar