SEO YANG MENDATANGKAN DUIT

BITCOIN WALLET

Kamis, 08 Februari 2018

KETIKA ALAM TIDAK LAGI BERSAHABAT DENGAN KITA



BETULKAH ALAM YANG TIDAK BERSAHABAT DENGAN KITA ?

Syair dari Penyanyi Ebiet G Ade “ Barangkali disana ada jawabnya, mengapa di tanahku terjadi bencana, mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang”. Syair dari lagu tersebut bermakna dalam dan memang kenyataannya karena kita sering berbuat dosa lalu tidak bertobat malah merasa bangga dan yang ke dua kita sering berbuat kerusakan kepada alam dan kita tidak “bertobat” dengan memperbaiki kembali ada istilah reboisasi, penghutanan kembali, penanaman pohon bakau (mangrove), penanaman sejuta atau bahkan semilyar pohon, eksplorasi tanpa eksploitasi bahan-bahan tambang minyak dan mineral (yang tidak bisa diperbaharui) dan pelestarian situs peninggalan budaya dan situs sejarah, serta berbagai bentuk reservasi dan pemeliharaan. 

Apakah hal-hal positif tersebut sudah banyak kita lakukan untuk bertobat kepada Tuhan atas apa-apa yang telah kita lakukan ? Sebenarnya bukan KITA akan tetapi sebagian besar dari kita  yang melakukan kerusakan baik yang disengaja, tanpa sengaja atau bahkan secara tidak sadar. Kalau yang sengaja memang itu yang paling berbahaya karena mereka yang melakukan perusakan dengan sengaja sebenarnya sudah tahu apa akibat dari yang mereka perbuat, banjir, tanah longsor, kemarau panjang berasap, bahkan mungkin tanah hutan berubah menjadi gurun, polusi air dan udara baik dari bahan organik – asap, bau limbah – maupun dari bahan kimia (dan ini lebih berbahaya), punahnya satwa penguhuni air dan hutan, hilangnya kesuburan tanah, hilangnya daya serap air oleh tanah karena tidak ada pohon lagi, terjadi abrasi pantai karena hutan mangrove digunduli, dan kalau dilakukan dengan sadar inilah yang saya sebut mereka sebagai pengundang bencana dan azab Tuhan. Dan tidak heran bila bencana akan silih berganti di darat dan di laut mengintai kita.

Yang dilakukan tidak dengan sengaja, sebagai contoh adalah kebakaran hutan karena dia membakar ladangnya sendiri di dekat hutan kemudian api menjalar dan tidak terkendali. Atau ketika ada orang membuang puntung rokok kemudian membakar semak-semak dan menjalar menjadi kebakaran hutan, karena kebakaran hutan dimusim kemarau dan hutan menjadi gundul kemudian ketika musim penghujan datang maka akan terjadi banjir atau bahkan tanah longsor. Dan hewan-hewan hutan pastilah menjadi banyak yang mati. Perbuatan yang tanpa sengaja ini  biasanya karena keteledoran seseorang, dan berdampak buruk tapi si pelaku tidak ada niatan untuk merusak alam, bisa dipastikan si pelaku tidak akan mau mengulangi perbuatannya tersebut.

Yang dilakukan dengan tidak sadar tetapi mengakibatkan betapa rusaknya alam dan habitat berbagai makhluk hidup. Contoh yang paling mudah adalah adat buruk dalam membuang sampah, sembarangan, sampah yang tidak bisa diurai dibuang begitu saja tanpa ada rekayasa untuk biar mudah diurai. Membuang sampah di kali, got dan tempat-tempat yang tidak seharusnya. Polusi sampah yang dibuang sembarangan memang menjadikan multi polusi,  tanah terpolusi dengan sampah plastik yang tidak bisa diurai dalam waktu yang singkat, bau dari sampah memberikan polusi udara, dan air disamping polusi bau juga alirannya terhambat oleh sampah yang dibuang sembarangan di kali – sekali lagi sebelum direkayasa untuk biar mudah diuraikan – yang mereka lakukan adalah perbuatan tidak sadar karena dilakukan sejak dari kecil – yang saya sebut sebagai adat buruk – pernahkah anda mengingatkan kepada anak anda ketika sedang berwisata kemudian dia membuang sampah sembarangan ? Apakah anda tegur dan anda ambil sampahnya? Atau malah anda biarkan dan bahkan memberikan contoh membuang sampah sembarangan di area pariwisata tersebut kepada anak anda? 

Belum lagi limbah rumah tangga seperti sisa sayuran dan bungkus plastik, apakah anda sudah “merekayasa” semua sampah yang anda hasilkan ? Atau anda membuang begitu saja di tempat sampah atau malah membuang secara sembarangan ? Dan kebiasaan yang tidak sadar semacam ini marilah kita secara perlahan namun pasti untuk segera diubah ke jalan yang benar dan kesadaran yang cerdas demi kepentingan bersama dan kenyamanan tinggal kita, di bumi yang semakin menua ini.

Tingkah laku kita yang tidak mau mengerti dan selalu berbuat kerusakan tentulah akan menjadikan alam ini begitu sinis kepada kita. Kalau mau jujur kadang yang melakukan kerusakan itu bukan kita, tapi apakah alam masih mentoleransi orang yang tidak melakukan kerusakan dengan secara eksklusif terhindar dari bencana karena alam “mengamuk” ? Jawabannya pastilah tidak, alam dalam memberi banjir, memberi tanah longsor, memberi polusi udara, memberi hujan asam, memberi kabut asap, tidak pernah memilih dan hanya menimpakannya kepada si pelaku perusakan saja. Tapi dia memberikan “hukuman” secara merata dan tidak pandang bulu.

MEMPERBAIKI DIRI DAN KELUARGA ADALAH SALAH SATU LANGKAH MEMPERBAIKI HUBUNGAN KITA DENGAN ALAM YANG SUDAH TERLANJUR MURKA DAN TERLUKA

Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan, baik yang disengaja, tidak disengaja ataupun bahkan yang tidak sadar. Dan untuk memperbaiki hubungan kita dengan alam – artinya melakukan perbaikan-perbaikan atas kerusakan yang telah kita lakukan – belum terlambat dan masih memungkinkan, kalau hutan kita sudah menjadi gurun – itu akan sangat merepotkan dan memakan waktu lama untuk kembali menjadi hijau atau bahkan mustahil – kalau sungai telah mengering atau hilang alurnya, itu juga sesuatu yang sangat susah untuk memperbaikinya kembali. Akan tetapi bila hutan baru sebatas gundul dan menimbulkan banjir serta longsor, masih bisa kita melakukan yang namanya reboisasi atau penanaman kembali hutan dan atau peremajaan kembali hutan yang rusak. Untuk yang suka membuang sampah semabarangan bisa dilakukan penyadaran diri dan keluarga untuk melakukan rekayasa terlebih dahulu sebelum membuang sampah – dibakar, dijadikan pupuk, dijadikan bahan biogas, dijadikan pakan ternak  dan lainnya – menyadarkan diri sendiri dan keluarga bahwa membuang sampah sembarangan – apalagi sampah yang susah diurai – akan menyebabkan pencemaran dan pemampatan aliran air, menyebabkan got dan gorong-gorong tersumbat dan akhirnya menyebabkan banjir, air tergenang dan berbagai keburukan lainnya. Paling efektif adalah dibuat undang-undang yang menerapkan denda bagi warga yang melakuan pembuangan sampah sembarangan, dengan konsekuensi dibuatkan tempat pembuangan sampah yang dipilah-pilah – organik, non organik, basah, dan kering – dan untuk limbah industri dan limbah kimia pastilah perlu dilakukan hal yang lebih serius dan turut campur tangan dari pemerintah guna meminimalisir polusi  bahan kimia yang biasanya lebih berbahaya dari bahan organi dari limbah rumah tangga.
Hal-hal sepele seperti membuang sampah di jalan dari dalam mobil, membuang sampah ke laut ketika kita di atas kapal, membuang sampah dengan sembarangan dan tanpa merasa berdosa sudah seharusnya dihindari. Beritahu kepada anak-anak bahwa melakukan hal-hal buruk tersebut adalah tidak baik, tidak trendy dan tidak smart, tidak berbudaya dan tidak cerdas. Dilakukan mulai usia dini dan diharapkan bila mereka besar nanti tidak mau melakukan hal-hal yang sudah orang tua-tua mereka dulu lakukan, melukai perasaan alam dan bahkan sampai kadar memberi polusi dan merusak alam tersebut.
Pandangan hidup atau mindset menjadi penting, ditunjang dengan peraturan yang positif dan hukuman bagi para pelanggarnya pastilah akan menjadikan orang berhati-hati ketika melakuka sesuatu yang diperkirakan bisa merusak alam. Dan kalau sudah dilakukan yang demikian pastilah akan mengurangi berbagai “bencana” yang seharusnya tidak terjadi.  Lalu bagaiman dengan orang yang sengaja melakukannya karena tuntutan faktor ekonomi ? Misalnya perusahaan ? Bukankah ada pemerintah yang mengatur tentang hal ini ? Terapkan hukum dengan baik, dan terapkan hukuman bagi mereka yang sengaja merusak hutan dan alam walaupun dengan dalih ekonomi. Karena dengan memperbaiki alam pastilah nilai ekonomi akan jauh lebih tinggi daripada dengan merusaknya. Bagi yang suka menggunduli hutan jangan menebang pohon dengan ukuran tertentu dan setelah menebangpun perlu ditambal / disulam lagi dengan pohon sejenis, apakah hal ini sudah dilakukan ?
Alam yang sudah terlukan dan rusak, bila kita mau memperbaikinya, alam tidak pendendam, pastilah harmoni akan terjadi kembali bila manusia-manusianya ramah dan sayang serta memelihara kelestariannya. Bahkan alam akan memberikan lebih dan melimpah daripada apa yang manusia perusak minta. Jangan merusak, maka yang akan diberikan alam akan jauh lebih melimpah dan tidak pakai masa kadaluwarsa. Karena Tuhan lah yang mengatur alam tersebut, bila manusia-manusia yang merupakan faktor terpenting bagi bumi ini, mau menjadi wakil Tuhan di bumi memelihara, merawat dan memanfaatkannya dengan bijaksana, maka Tuhan dengan perantara (memerintah) alam untuk menyejahterakan manusia tersebut. Dan sebaliknya, maka syair dari Penyanyi Puitis Ebet G Ade bisa menjadi terulang dan dampaknya bisa tanpa masa kadaluwarsa, bencana yang berantai dan kontinyu. Bagaimana ini akan membuat manusia aman untuk tinggal, tenang untuk hidup ?
TIPS KUNO DARI SAYA
Jaman saya kecil, etika yang diajarkan kepada kita masih relevan dengan jaman sekarang. Membungkus nasi biasanya tidak pernah pakai plastik/kertas nasi yang mengandung plastik juga/ kertas minyak yang mengandung plastik juga, akan tetapi menggunakan daun jati atau daun pisang. Sungguh kebijaksanaan nenek moyang kita yang canggih kalau saya pikir. Bagaimana tidak, rasa dari nasi yang dibungkus daun lebih harum baunya, lebih enak citarasanya dan sampahnya adalah bisa diuraikan dan bisa dijadikan kompos atau pakan ternak (daun pisang bisa dikasihkan ke kambing). Ketika lebaran tiba pernahkah kita membuat opor ayam dan ketupat ? Ya ketupat adalah teknologi canggih dari nenek moyang kita, lontong adalah kreasi jenius dari nenek moyang kita, dari segi rasa sangat enak dan dari segi sampah bisa dan mudah terurai. Kalau membawa barang orang dahulu tidak menggunakan plastik kresek, tetapi lagi-lagi dengan wadah dari anyaman bambu/rotan dan barang-barang nya dibungkus dengan daun, khusunya ketika berbelanja di pasar tradisional. Kalau baju bukan cara berbelanjanya yang secara tradisional, akan tetapi cara mencucinya bukan dengan deterjen yang menyebabkan polusi air. Setelah menebang pohon pastilah disulam dengan pohon yang sejenis dibekas /pokok pohon tersebut. Ketika mencari ikan tidak pernah dan tidak boleh dengan obat (racun), setrum dan bila yang masih sangat kecil akan dilepaskan kembali. Orang jaman dahulu senang menanam, kalau dihalam rumah ditanami bunga yang warna warni, kalau dikebun ditanami tanaman buah dan pohon kayu, dan kalau dipinggir jalan ditanami pohon yang rindang baik itu pohon kayu maupun pohon buah. Kalau di laut tidak menggunakan obat/bom untuk mencari ikan, karena merusak terumbukarang. Dan nenek moyang kita lebih arif dan canggih daripada orang yang belum lama meninggali bumi nusantara ini. Kalau anda meniru orang luar dalam memperlakukan bumi nusantara ini, adalah salah besar, mereka datang kemari bukan dalam rangka memelihara dan merawat tetapi mereka datang kemari untuk menjajah, merusak dan mengeksploitasi apapun yang ada di dalamnya, tidak pernah terbayang oleh mereka untuk kelestarian alam dan sumberdaya di tanah jamrud khatulistiwa ini.  Sudah sadarkah anda hari ini, plastik, racun ikan, dan penebangan liar adalah cara-cara bar-bar mereka ? Dan kalau belum sadar jangan tunggu alam menyadarkan anda dengan murka dan sinisnya kepada kita. Untuk hal itu anda bisa melihat buktinya ketika musim kemarau kita cukup air atau kekeringan, ketika musim hujan kita sejuk apa kebanjiran. Ketika musim ikan apakah kita membeli ikan dipasar atau menangkap dikali belakang rumah kita, atau memancing di muara dekat rumah kita ? Tanda-tanda dari alam mencerminkan perbuatan kita kepadanya, merawat atau merusak, alam hanya menjadi timbal balik bagi perbuatan yang kita lakukan. Apakah alam mulai bosan bersahabat dengan kita, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang...

BONUS LINK BISNIS UNTUK ANDA
 
1. NEOBUX





2. BTCCLICK

3. PAIDTOCLICK

4. FREEBITCOIN

5. FREEDOGECOIN

Tidak ada komentar:

IKLAN DI BLOG SAYA

DAFTAR PAYPAL GRATISS..!!!

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.