Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita tidak mempunyai tujuan yang jelas, semua hanya mementingkan partai dan golongan semata, untuk kepentingan material, untuk mencapai tujuan yang diidamkan yakni jabatan - tahta - yang bisa mengakses orang untuk popularitas diri dan tujuan akhir yang sama : MATERI yang berlimpah sekalipun mengorbankan orang lain untuk mendapatkannya, sekalipun orang-orang yang "diwakilinya" dalam keadaan yang kontras dengan dia, semakin miskin dan terpuruk sementara "sang wakil" semakin berlimpah harta, yang dia dapatkan dengan berbagai cara - halal ataupun haram - tidak ada patokan yang jelas, yang dia pikirkan hanyalah rekening bank nya semakin membengkak saja, bertabur bunga dan pundi-pundinya semakin besar untuk anak cucu dan bersenang-senang. Inilah realitas yang terjadi pada para dewan yang terhormat, ditengah kembang-kempisnya ekonomi masyarakat yang kian terjepit, dengan menyakitkan mereka - dewan yang terhormat - meminta kenaikan gaji dan tunjangan, dan biasanya usul yang naif dan absurd ini disetujui dengan sentosa, oleh wakil rakyat sendiri. Dan saya sering bertanya apakah pantas mereka mendapatkan gaji dan tunjangan yang selalu dinaikkan sementara kerja mereka adalah nihil ?? Dan kerja mereka hanya memaparkan keberhasilan yang ada didalam bentuk "laporan tahunan" yang sama sekali berbeda dengan apa yang terjadi di dalam kehidupan rakyat pada umumnya yang semakin rumit dan semakin terjepit... dan mereka mengatakan bahwa kenaikan gaji adalah sebuah kewajaran, kenaikan tunjangan adalah sebuah keniscayaan, dan apakah itu semua pantas mereka dapatkan ???
Saya dan rakyat pada umumnya sebetulnya tidak terwakili sama sekali, bagaimana mereka menjadi wakil kami yang baik bila dalam keadaan nestapa dan papa yang sedang disandang rakyat kebanyakan mereka malah meminta "imbalan dan pamrih" dengan begitu vulgar dan mencolok, sementara kinerja mereka dan hasil kerja mereka belum menampakan tanda-tanda keberhasilan untuk mengentaskan masyarakat. Jadi kesimpulannya mereka hanya mau menerima gaji saja sambil mengharap-harap kenaikan tunjangan tanpa disertai oleh kerja yang maksimal, dan tidak berhasil guna sama sekali. Kalau semua anggota dewan demikian apakah masih perlu adanya Dewan Perwakilan Rakyat ? Yang tidak mewakili rakyat sama sekali, mereka hanya pribadi-pribadi yang kemaruk dengan harta dan materi, boro-boro memikirkan rakyat yang ada hanya memikirkan tunjangan dan gaji yang gila-gilaan,...siapa yang terwakili oleh DPR RI saat ini ? Saya pribadi sangat tidak terwakili, mereka berbuat sesuka hati dan tidak bermutu sama sekali,.... begitulah kebanyakan anggota Dewan yang terhormat itu. makan gaji buta dan makan darah rakyat dengan semena-mena dan tidak etis.
Solusi yang tepat adalah bahwa para anggota dewan haruslah orang yang memang ingin menjadi wakil rakyat tanpa "pamrih dan mengharap imbalan" materi yang menyakiti rakyat yang konon diwakilinya. Sedekahkan sebagian gaji buta mereka untuk mengentaskan kemiskinan dengan salah satu jalan adalah dengan proyek padat karya - pemotongan gaji adalah tabu buat wakil rakyat yang terhormat ini - dan saya yakin ada sebagian kecil dewan yang betul-betul terhormat dan ikhlas, sayang makhluk ini sangat langka dan perlu dilindungi dari kepunahan - semoga Allah Swt memberkahi anda dengan keselamatan dunia dan akhirat - dan kedepan saya berharap agar dewan yang kemaruk dan bodoh segera direcall dan diganti dengan yang mumpuni dan mempunyai hati nurani serta takwa yang tinggi, bukan model badut dan dagelan yang seperti sekarang ini, DPR adalah tempat tercurahnya harapan dan keinginan rakyat untuk diwujudkan dalam bentuk kebijaksanaan yang benar-benar bijaksana, yang membuat hati rakyat senang dan tidur dengan nyenyak. Kalau anda semua sudah melakukan tugas dengan berhasil guna untuk kami rakyat, tentu kenaikan gaji dan tunjangan kamilah yang akan mengajukannya sebagai tanda terima kasih atas kerja anda yang gemilang dan ikhlas. Kami rela dengan senang hati gaji dan tunjangan dinaikkan dengan drastis asal kalian bekerja dengan hasil guna dan membuat rakyat tenang, tentram dan sejahtera. Tapi apakah semua itu akan terjadi ??? Rasa-rasanya akan sangat sulit bila mental para anggota dewan masih seperti yang sekarang ini, sulit dan bahkah sebuah kemuskilan,... bukan pesimistis, tetapi saya berbicara realistis, bahwa kebanyakan anggota dewan bukan orang yang berkualitas dan bermoral tinggi. pak dewan bila ingin menyakiti hati rakyat mundur saja, bila tak mampu masih banyak yang bisa menggantikan anda, bila mencari harta bukan digedung DPR tempatnya tetapi jadilah pengusaha swasta,... bila masih punya nurani boleh anda tinggal disana tetapi bila hati anda telah mati untuk apa memaksakan diri,... mumpung masih bisa bertobat.
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam,... diammu adalah membuat keadaan semakin runyam. Anda dipilih dengan berbagai harapan, dan berkhianat adalah sangat besar dosanya bagi anda, terakhir akan kemanakah arah bangsa Indonesia ini wahai dewan yang terhormat ??? Jawabanmu bukan dari mulut, tetapi dan cara kerjamu yang berhasil... bukan sekedar teori tetapi kenyataan yang ada pada kami, sebagai rakyat yang anda konon wakili. Keberhasilanmu kami tunggu,...
Senin, 26 Januari 2009
Sabtu, 10 Januari 2009
Dukunglah Rakyat Palestina
Satu kata, bantu, dukung dan support rakyat Palestina.
Kutuk Israel, boikot produk zionis dan hentikan kerjasama dalam bentuk apapun kepada mereka, termasuk hubungan diplomatik, bukankah Israel adalah bukan negara ? sebuah tempat yang dirampas dari rakyat Palestina terus dijadikan markas para kriminal dan bandit ... apakah harus dikatakan sebagai negara ??? Negara yang haus darah ?
Solusi yang tepat adalah persatuan Islam dan kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah, kerjasama dengan Zionis adalah kebodohan,...
Kutuk Israel, boikot produk zionis dan hentikan kerjasama dalam bentuk apapun kepada mereka, termasuk hubungan diplomatik, bukankah Israel adalah bukan negara ? sebuah tempat yang dirampas dari rakyat Palestina terus dijadikan markas para kriminal dan bandit ... apakah harus dikatakan sebagai negara ??? Negara yang haus darah ?
Solusi yang tepat adalah persatuan Islam dan kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah, kerjasama dengan Zionis adalah kebodohan,...
Jumat, 02 Januari 2009
SOLIDARITAS ATAS PALESTINA
Tahun,...1948 yang lalu, orang-orang Israel (yang menamakan dirinya ZIONIS), datang dan mengusir orang-orang Arab Palestina - penduduk ASLI negeri itu yang sudah mapan dari generasi ke generasi selama ribuan tahun - memberangus desa dan properti mereka, bahkan jiwa-jiwa mereka akan dihilangkan jika tidak mau meninggalkan "tanah air" tercintanya ini, dan satu hal yang menjadi pertanyaan ? Kemana penguasa Arab waktu itu ?
Yang jelas mereka tidak berdaya dengan kedatangan Israel - si penjajah - karena memang Israel dengan begitu liciknya menelusup masuk ke tanah Palestina, dengan dukungan penuh dari AS dan Eropa - terutama Inggris - sehingga Proyek keji mereka berhasil, semakin hari semakin pongahlah Israel di Negeri Rampasan nya ini, dengang selalu expansif meluaskan wilayah, dengan kekerasan dan kebrutalan yang megnerikan membunuh dan memberangus semua properti orang Arab Palestina. Apakah bangsa Arab tidak melakukan perlawanan ? Tentu saja, bangsa Arab (khususnya umat Islam) pasti tidak tinggal diam, dan perlawanan demi perlawanan sudah dilakukan dan puncaknya adalah perlawanan sengit - Liga Arab - tahun 1967, tetapi sayang jihad mereka, terkalahkan pihak Zionis yang memang didukung sepenuhnya oleh AS dan Eropa.
Kekalahan ini menjadi tonggak kekalahan Arab Palestina yang kita cintai, yang kita sayangi, tahun-tahun dan tahun berikutnya Orang Arab Palestina menjadi buronan di rumah sendiri - agen-agen Mossad dan kroninya - selalu mengeleminasi semua orang yang berpotensi untuk mengadakan perlawanan kepada Zionis (tapi sebenarnya cerita yang terjadi adalah kebalikannya Israel (bila tanpa dukungan AS dan Eropa) dalam hitungan hari atau bulan pasti sudah hancur binasa, sekalipun persenjataan mereka lebih lengkap dari ummat Muslim Palestina, karena semangat jihad tidak bisa dilunturkan dengan kekurangan senjata dan kalah canggihnya senjata, tetapi faktor mental...
Memerdekakan negeri sendiri itu jauh lebih kuat daripada mempertahankan tanah jajahan,.. disini kita sebenarnya bisa mengambil kesimpulan mengapa dalam "kemenangannya" Israel selalu saja was-was dengan perlawanan Bangsa Arab Palestina - yang paling mengemuka saat ini yakni HAMAS, yang tidak pernah sudi untuk berkompromi dengan Israel, dan ia menjadi momok paling menakutkan bagi Israel, sayangnya kelicikan Israel tidak berhenti.... mereka memanfaatkan rakyat Palestina sebagai sandra di negeri mereka sendiri, dengan cara "memblokade jalur Gaza' sehingga basis HAMAS diharapkan tidak lagi berdaya karena tidak ada dukungan lagi dari akar rumputnya - tujuan akhir dari blokade bukan sekedar melumpuhkan HAMAS tetapi saya yakin lebih dari itu untuk menghabisi semua penduduk Palestina - inilah kelicikan dan kecurangan Israel yang didukung dunia Internasional -termasuk PBB- dan yang diam apakah tidak sama dengan mendukungnya ??
Lebih tragis lagi tanggal 27 Desember 2008 lalu, dengan brutal dan bengis Israel membombardir dengan Pesawat tempur F-16 dan Heli Apache nya ke arah penduduk sipil dengan dalih - lagi-lagi markas HAMAS - ratusan syahid dalam sehari, bahkan konon jumlahnya bisa mencapai ribuan (karena banyaknya yang luka parah),... sudah diblokade selama hampir 2 tahun,... makanan dan bahan bakar, listrik sangat sulit dijumpai bahkan hampir tidak ada, dus di Palestina sekarang lagi musim dingin, jadi apakah yang terpikirkan oleh anda sekarang tentang saudara kita yang disana ? Dingin, sangat lapar, gelap dan menyelamatkan diri dari terjangan bomb yang sewaktu-wakru bisa membinasakan dirinya,... saudara seimanku apakah anda tidak terketuk dengan ketukanku ini, sekedar cerita yang bisa hanya menjadi cerita saja, atau akan menjadikan kita sebagai seorang yang penuh solidaritas ??
Membantu Palestina dengan cara dan kemampuan kita masing-masing ? Benar adanya kita kalau bisa semua berangkat Jihad ke Palestina, rasanya tidak mungkin, kalau begitu bila telah ada yang berjihad ke sana, yang tinggal di Indonesia harus berbuat apa ?? Pertama BOIKOT ISRAEL, produk-produknya selediki jika dia itu produk YAHUDI PRO ZIONIS jangan dibeli, selidiki bila LSM/PARTAI yang berafiliasi atau menaungkan diri ke ZIONIS jangan diikuti, lihat koran, televisi, dan berbagai media lain yang PRO ZIONIS jangan dibeli dan ditonton, segala macam cara bisa kita lakukan untuk memboikot penjajah saudara kita itu, untuk yang berharta banyak apakah tidak layak untuk mendonasikan "sedikit" kelebihan hartanya untuk saudara yang kekurangan bantuan itu (banyak rekening yang bisa anda tuju :saya buka disitus www.eramuslim.com, www.swaramuslim.com salah satu yang bisa anda lihat ke mana harus kirim bantuan itu), yang tidak bisa dari kesemuanya itu saya yakin karena sangat sibuk atau belum tahu, tetapi setelah tahu marilah kita SIMPATI PALESTINA dan BOIKOT ISRAEL yang merupakan penjajah di era sekarang, bagi yang kesemuanya tidak bisa marilah berdoa kepada Allah SWT agar segera mengangkat penderitaan Bangsa Palestina yang dizalimi Zionis Israel.
Pedulilah Pada Saudaramu, wahai kaum muslimin....
Yang jelas mereka tidak berdaya dengan kedatangan Israel - si penjajah - karena memang Israel dengan begitu liciknya menelusup masuk ke tanah Palestina, dengan dukungan penuh dari AS dan Eropa - terutama Inggris - sehingga Proyek keji mereka berhasil, semakin hari semakin pongahlah Israel di Negeri Rampasan nya ini, dengang selalu expansif meluaskan wilayah, dengan kekerasan dan kebrutalan yang megnerikan membunuh dan memberangus semua properti orang Arab Palestina. Apakah bangsa Arab tidak melakukan perlawanan ? Tentu saja, bangsa Arab (khususnya umat Islam) pasti tidak tinggal diam, dan perlawanan demi perlawanan sudah dilakukan dan puncaknya adalah perlawanan sengit - Liga Arab - tahun 1967, tetapi sayang jihad mereka, terkalahkan pihak Zionis yang memang didukung sepenuhnya oleh AS dan Eropa.
Kekalahan ini menjadi tonggak kekalahan Arab Palestina yang kita cintai, yang kita sayangi, tahun-tahun dan tahun berikutnya Orang Arab Palestina menjadi buronan di rumah sendiri - agen-agen Mossad dan kroninya - selalu mengeleminasi semua orang yang berpotensi untuk mengadakan perlawanan kepada Zionis (tapi sebenarnya cerita yang terjadi adalah kebalikannya Israel (bila tanpa dukungan AS dan Eropa) dalam hitungan hari atau bulan pasti sudah hancur binasa, sekalipun persenjataan mereka lebih lengkap dari ummat Muslim Palestina, karena semangat jihad tidak bisa dilunturkan dengan kekurangan senjata dan kalah canggihnya senjata, tetapi faktor mental...
Memerdekakan negeri sendiri itu jauh lebih kuat daripada mempertahankan tanah jajahan,.. disini kita sebenarnya bisa mengambil kesimpulan mengapa dalam "kemenangannya" Israel selalu saja was-was dengan perlawanan Bangsa Arab Palestina - yang paling mengemuka saat ini yakni HAMAS, yang tidak pernah sudi untuk berkompromi dengan Israel, dan ia menjadi momok paling menakutkan bagi Israel, sayangnya kelicikan Israel tidak berhenti.... mereka memanfaatkan rakyat Palestina sebagai sandra di negeri mereka sendiri, dengan cara "memblokade jalur Gaza' sehingga basis HAMAS diharapkan tidak lagi berdaya karena tidak ada dukungan lagi dari akar rumputnya - tujuan akhir dari blokade bukan sekedar melumpuhkan HAMAS tetapi saya yakin lebih dari itu untuk menghabisi semua penduduk Palestina - inilah kelicikan dan kecurangan Israel yang didukung dunia Internasional -termasuk PBB- dan yang diam apakah tidak sama dengan mendukungnya ??
Lebih tragis lagi tanggal 27 Desember 2008 lalu, dengan brutal dan bengis Israel membombardir dengan Pesawat tempur F-16 dan Heli Apache nya ke arah penduduk sipil dengan dalih - lagi-lagi markas HAMAS - ratusan syahid dalam sehari, bahkan konon jumlahnya bisa mencapai ribuan (karena banyaknya yang luka parah),... sudah diblokade selama hampir 2 tahun,... makanan dan bahan bakar, listrik sangat sulit dijumpai bahkan hampir tidak ada, dus di Palestina sekarang lagi musim dingin, jadi apakah yang terpikirkan oleh anda sekarang tentang saudara kita yang disana ? Dingin, sangat lapar, gelap dan menyelamatkan diri dari terjangan bomb yang sewaktu-wakru bisa membinasakan dirinya,... saudara seimanku apakah anda tidak terketuk dengan ketukanku ini, sekedar cerita yang bisa hanya menjadi cerita saja, atau akan menjadikan kita sebagai seorang yang penuh solidaritas ??
Membantu Palestina dengan cara dan kemampuan kita masing-masing ? Benar adanya kita kalau bisa semua berangkat Jihad ke Palestina, rasanya tidak mungkin, kalau begitu bila telah ada yang berjihad ke sana, yang tinggal di Indonesia harus berbuat apa ?? Pertama BOIKOT ISRAEL, produk-produknya selediki jika dia itu produk YAHUDI PRO ZIONIS jangan dibeli, selidiki bila LSM/PARTAI yang berafiliasi atau menaungkan diri ke ZIONIS jangan diikuti, lihat koran, televisi, dan berbagai media lain yang PRO ZIONIS jangan dibeli dan ditonton, segala macam cara bisa kita lakukan untuk memboikot penjajah saudara kita itu, untuk yang berharta banyak apakah tidak layak untuk mendonasikan "sedikit" kelebihan hartanya untuk saudara yang kekurangan bantuan itu (banyak rekening yang bisa anda tuju :saya buka disitus www.eramuslim.com, www.swaramuslim.com salah satu yang bisa anda lihat ke mana harus kirim bantuan itu), yang tidak bisa dari kesemuanya itu saya yakin karena sangat sibuk atau belum tahu, tetapi setelah tahu marilah kita SIMPATI PALESTINA dan BOIKOT ISRAEL yang merupakan penjajah di era sekarang, bagi yang kesemuanya tidak bisa marilah berdoa kepada Allah SWT agar segera mengangkat penderitaan Bangsa Palestina yang dizalimi Zionis Israel.
Pedulilah Pada Saudaramu, wahai kaum muslimin....
Kamis, 01 Januari 2009
Kehilangan, setelah dia pergi...
Kehilangan orang yang menyayangi kita dalam jangka waktu lama akan lebih terasa dari pada kehilangan orang yang kita cintai.
Memang pada awalnya, orang yang menyayangi kita barangkali kita acuhkan, kita abaikan, tetapi semakin kita abaikan dia semakin memberi perhatian dan dukungan kepada kita, karena dasarnya dia memang sayang kepada kita. Barangkali kita menjadi sebel, kok sok perhatian, kok sok sayang dan lain sebagainya, padahal mereka memang ikhlas mendukung dan menyayangi kita - tidak ada pamrih - dan kita tidak pernah menyadari kehadirannya adalah sebagai "pelumas" kehidupan kita sebagai pelancar semua urusan kita dan sebagai penyemangat hidup kita atau bahkan ada yang seperti "memuja" kita, dengan mereka ada akan membuat hidup kita jadi lebih ringan, lebih berarti dan ada tempat untuk "curhat", ada tempat untuk berbagi. Kita seringkali meniadakan fungsi tersebut kepada orang-orang yang memang benar-benar sayang kepada kita, padahal dalam efek jangka panjang dukungan dan kasih sayang yang tulus ini seperti sebuah kebutuhan, kita akan butuh dukungan, penyemangat, tempat curhat dan lain sebagainya, yang kalau orangnya masih ada didekat kita, terkadang kita tidak pernah menyadarinya bahwa mereka "begitu berarti". Kapan terasa begitu berartinya mereka ? Tentu setelah mereka tidak lagi didekat kita, tidak lagi bersama kita, atau kita memutuskan silaturahmi atau kita marah dan ngambek pada mereka, sehingga kita jadi merasa tidak enak sendiri menerima dukungan, saran, curhat dan penyemangat dari mereka, dan itu akan berlangsung setelah kita jauh dari orang-orang yang menyayangi kita.
Sementara orang yang kita cintai adalah merupakan bagian hidup dari kita, kehilangan mereka - karena sebab yang menyakitkan :putus cinta misalnya, atau dikhianati: maka hati kita akan sakit sebentar, paling lama (kalau saya rasakan selama 3 bulan saja, sehabis itu kita sudah baik-baik saja dan bahkan sudah dapat gantinya), lain halnya dengan orang yang menyayangi kita, dia tidak "menonjol" keberadaan dan maknanya buat kita, tetapi setelah mereka tidak ada lagi disisi kita (pergi meninggalkan kita karena sebab yang sama :kita putuskan cintanya, kita khianati, kita usir dlsb: maka yang terjadi adalah menyesal berkepanjangan, ada bagian yang hilang yang tidak bisa tergantikan dari orang yang menyayangi kita tadi, yang biasanya dapat sms pemberi dukungan, pemberi semangat, telpon yang berisi doa untuk kebaikan kita, surat untuk dibaca agar hati kita senang,..... semua itu tiada lagi, dan kalaupun dapat gantinya anda akan menyesuaikan diri lebih lama, anda akan tetap kehilangan "individunya dia" yang memang unik dan tak tergantikan,...
Solusi :bijaksanalah dalam membangun relasi, saling memberi dan menerima, bukan maunya menerima dan meminta tanpa mau memberi, sedikit saran, menyesal datangnya ternyata dikemudian hari,...
Tahun 1430H, 4 Muharram, bertepatan dengan tahun baru 1 Januari 2009.
(saya tujukan untuk saudariku Siti Alfiah)
Memang pada awalnya, orang yang menyayangi kita barangkali kita acuhkan, kita abaikan, tetapi semakin kita abaikan dia semakin memberi perhatian dan dukungan kepada kita, karena dasarnya dia memang sayang kepada kita. Barangkali kita menjadi sebel, kok sok perhatian, kok sok sayang dan lain sebagainya, padahal mereka memang ikhlas mendukung dan menyayangi kita - tidak ada pamrih - dan kita tidak pernah menyadari kehadirannya adalah sebagai "pelumas" kehidupan kita sebagai pelancar semua urusan kita dan sebagai penyemangat hidup kita atau bahkan ada yang seperti "memuja" kita, dengan mereka ada akan membuat hidup kita jadi lebih ringan, lebih berarti dan ada tempat untuk "curhat", ada tempat untuk berbagi. Kita seringkali meniadakan fungsi tersebut kepada orang-orang yang memang benar-benar sayang kepada kita, padahal dalam efek jangka panjang dukungan dan kasih sayang yang tulus ini seperti sebuah kebutuhan, kita akan butuh dukungan, penyemangat, tempat curhat dan lain sebagainya, yang kalau orangnya masih ada didekat kita, terkadang kita tidak pernah menyadarinya bahwa mereka "begitu berarti". Kapan terasa begitu berartinya mereka ? Tentu setelah mereka tidak lagi didekat kita, tidak lagi bersama kita, atau kita memutuskan silaturahmi atau kita marah dan ngambek pada mereka, sehingga kita jadi merasa tidak enak sendiri menerima dukungan, saran, curhat dan penyemangat dari mereka, dan itu akan berlangsung setelah kita jauh dari orang-orang yang menyayangi kita.
Sementara orang yang kita cintai adalah merupakan bagian hidup dari kita, kehilangan mereka - karena sebab yang menyakitkan :putus cinta misalnya, atau dikhianati: maka hati kita akan sakit sebentar, paling lama (kalau saya rasakan selama 3 bulan saja, sehabis itu kita sudah baik-baik saja dan bahkan sudah dapat gantinya), lain halnya dengan orang yang menyayangi kita, dia tidak "menonjol" keberadaan dan maknanya buat kita, tetapi setelah mereka tidak ada lagi disisi kita (pergi meninggalkan kita karena sebab yang sama :kita putuskan cintanya, kita khianati, kita usir dlsb: maka yang terjadi adalah menyesal berkepanjangan, ada bagian yang hilang yang tidak bisa tergantikan dari orang yang menyayangi kita tadi, yang biasanya dapat sms pemberi dukungan, pemberi semangat, telpon yang berisi doa untuk kebaikan kita, surat untuk dibaca agar hati kita senang,..... semua itu tiada lagi, dan kalaupun dapat gantinya anda akan menyesuaikan diri lebih lama, anda akan tetap kehilangan "individunya dia" yang memang unik dan tak tergantikan,...
Solusi :bijaksanalah dalam membangun relasi, saling memberi dan menerima, bukan maunya menerima dan meminta tanpa mau memberi, sedikit saran, menyesal datangnya ternyata dikemudian hari,...
Tahun 1430H, 4 Muharram, bertepatan dengan tahun baru 1 Januari 2009.
(saya tujukan untuk saudariku Siti Alfiah)
Langganan:
Postingan (Atom)