JAMAN KLASIK
Jaman dimana Nabi masih hidup dan memimpin ummatnya adalah jaman yang sangat menyenangkan, jaman yang mudah, jaman yang sangat dekat dengan kemakmuran dan kesejahteraan, serta keadilan yang nyata. Kurun selanjutnya adalah jaman pada sahabat, jaman selanjutnya adalah pengikut sahabat (tabi'in) dan para pengikut tabi'in yaitu tabi'uttabi'in, dimana para pemimpin adalah sekaligus merupakan figur yang mumpuni dalam bertindak tanduk berakhlak yang tinggi dan menjadi pemimpin pemerintahan sekaligus menjadi pemimpin religius ('umaro sekaligus 'ulama) dan berada di jalan yang lurus. Sehingga jaman klasik itulah menjadi jaman paling baik bagi manusia, tidak ada sebelumnya dan tidak ada selanjutnya, sekalipun kurun waktu Mulkan 'Adhan tidak sebaik tiga generasi sebelumnya. Hanya saja diakhir jaman menjelang kiamat memang akan datang jaman yang sangat bagus seperti jaman khalifah yang berdasarkan manhaj kenabian.
Yang bisa kita petik dari mereka-mereka adalah bahwa menjadi pemimpin mereka tidak pernah mencari jabatan, mencalonkan diri jadi pemimpin, sangat takut akan menyia-nyiakan amanah bila mereka terpilih atau ditunjuk jadi pemimpin dan yang ada dalam sejarah adalah keberanian luar biasa akan penegakkan keadilan dan hukum.
JAMAN SEKARANG
Mau menjadi pemimpin adalah dengan modal yang tidak sedikit, dengan janji-janji gombal agar dapat simpati, dan mengajukan diri dengan segala macam cara untuk menyingkirkan lawan-lawannya, dengan berbagai cara, halal atau haram tidak masalah. Dan setelah menjadi "pemimpin" (pejabat tepatnya), apakah yang dilakukan sama dengan jaman klasik ? Sungguh 180 derajat bedanya, mereka mengejar jabatan untuk mencari materi (minimal mengembalikan modal yang telah dikeluarkan), untuk mencari popularitas dan nama besar, tidak takut dengan mengkhianati amanah, dan jauh dari nilai-nilai religius pribadinya, sehingga menjadi pejabat yang penuh dengan ambisi pribadi dan tendensius, hipokrit dan kecenderungan untuk menjadi diktator dan eksploitatif kepada rakyat yang dipimpinnya. Ini terjadi, dan selalu terjadi di bumi muslimin terbesar di dunia, negeri kita tercinta Indonesia. Dan untuk mengenai hal ini, kita tidak perlu menyalahkan orang lain, tetapi bagi para pejabat silahkan diluruskan kembali niat anda dalam memperoleh jabatan, melakukan bakti kepada bangsa dan negara, juga beramal sholeh untuk akhirat anda dan menjadi sejarah yang baik bagi generasi yang akan datang.
SOLUSI
Sebenarnya dari jaman dulu sudah terasa bila umaro dan ulama bersatu dalam sinergi yang seimbang dan serasi maka akan menjadikan bangsa dan negara menjadi sangat besar, makmur dan menemui kejayaan. Jaman klasik adalah contoh yang paling nyata bahwa umaro (amirul mukminin) sekaligus menjadi ulama yang mumpuni dan sholeh, sehingga bisa menjadi teladan yang baik bagi rakyatnya, kecuali rakyat yang memang berjiwa jahat dan bejat. Dan di Indonesia perlu penasehat ulama untuk pemimpin bangsa ini, walaupun bukan negara Islam tetapi penduduk bumi Indonesia adalah muslim terbesar di dunia.