PEMERINTAH MEMBUAT SUASANA BARU UNTUK MENUTUPI PERSOALAN YANG TIDAK KUNJUNG SELESAI
Kita semua sudah mengetahuinya dengan pasti dan bahkan sepertinya kita semua menjadi saksi - sebagai obyek penderita - tidak bisa berbuat apa-apa tentang keadaan ini, yakni menjadikan KASUS lain untuk menutupi/mengelabui rakyat tentang kasus yang tidak kunjung selesai. Dan kasus yang tak kunjung selesai biasanya kasus yang menyangkut atau setidaknya berhubungan dengan pribadi-pribadi pejabat atau anasir yang berhubungan dengan pemerintahan atau wakil rakyat. Contoh yang paling baru adalah : kasus bank century yang ditutupi dengan kasus gayus, dan pak susno, ditutupi kembali dengan kasus wisma atlet dan seterusnya, terakhir menutupi geng motor dengan kasus TKI dan Video asusila yang konon katanya wakil rakyat.
SAMPAI KAPAN AKAN BERBENAH MENJADI PEJABAT YANG MUMPUNI DAN BERNYALI
Menjadi kekuatan yang ingin disegani, memang bukan dari hasil kerja orang lain, akan tetapi dari hasil kerja dan kekuatan diri sendiri, termasuk negeri dan para pejabat nya. Sayangnya kebanyakan dari mereka (kalau tidak mau dibilang seluruhnya) adalah tidak punya izzah dan marwah (harga diri dan martabat), serta tidak punya nyali - jubn = coward = pengecut - jadi memang sudah sewajarnya negeri ini tidak ada martabatnya di negeri lain, cibiran sinis sebagai negeri TKW, Koruptor dan Pembajak, serta negeri paling liberalis dan materialistis sayangnya miskin. Kenapa demikian ? Karena kita tidak pernah mau menyelesaikan masalah yang krusial dengan baik, hanya bisa menutup persoalan dengan persoalan barus yang di rekayasa, sehingga tidak ada satupun persoalan bangsa ini yang selesai yang memuaskan rasa keadilan rakyat.
PENYIMPANGAN BERJAMA'AH
Gotong royong adalah berjamaah, sholat berjamaah berpahala 27 derajat dari sholat sendirian. Akan membuat sebuah pekerjaan menjadi ringan bila dilakukan berjamaah, akan berpeluang besar bila melakukan pekerjaan berjamaah. Akan tetapi bila berjamaah dalam maksiat dan penyimpangan bagaimana negeri ini tidak akan runtuh ?
KKN dari hilir sampai dengan hulu, menjadi tabiat buruk seluruh lapisan masyarakat. Bila penyimpangan berjamaah ini tidak dihentikan yakinlah bahwa akan terjadi bencana, dan bila bencana tidak dari langit pastilah akan datang bencana perang atau revolusi.
SOLUSI
Kembali kepada UUD 1945 dan bagi muslim kembali ke Al-Qur'an dan Assunah. Tidak ada jalan lain. Dan hukum ditegakkan yang adil bukan pandang bulu seperti sekarang ini.
Pemimpin yang korup dihukum berat atau malah hukum mati.
